Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
ERUPSI Gunung Agung terus meningkat. Tingkat erupsi Gunungapi Agung sekarang meningkat dari fase freatik ke magmatik sejak teramati sinar api di puncak di malam hari pada Sabtu (25/11) pukul 21.00 Wita. Sampai hari ini erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG I Gede  Suantika menjelaskan, kepulan abu yang terus-menerus kadang-kadang disertai erupsi eksplosif disertai suara dentuman lemah yang terdengar sampai jarak 12 km dari puncak.
"Sinar api semakin sering teramati di malam hari berikutnya. Ini menandakan potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi," ujarnya.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana, PVMBG telah menaikkan status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) terhitung mulai Senin (27/11) pukul 06:00 Wita. Status Awas adalah status tertinggi dalam status gunung api.
Pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem melaporkan bahwa secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 m di atas puncak kawah. Juga teramati letusan dengan tinggi 3000 m dan warna asap kelabu, terlihat sinar api, dan tremor nonharmonik menerus amplitudo 1-10 mm (dominan 1-2 mm).
Masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki maupun wisatawan diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan dalam radius 8 km dari kawah, ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah.
"Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yg paling aktual," kata I Gede  Suantika.
Pada saat bersamaan, BNPB mengkoordinasi potensi nasional dari TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, BUMN dan lainnya untuk mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan erupsi Gunung Agung.
Posko Pendampingan Nasional telah diaktivasi di Kabupaten Karangasem. BPBD bersama unsur lainnya terus melakukan penanganan darurat erupsi Gunung Agung.
Masyarakat yang berada di dalam radius 8 km dan peluasan 10 km dihimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang. Sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak Sabtu (25/11) malam menyusul erupsi Gunung Agung. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved