Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Tinggi Abu Vulkanik Capai 4.000 Meter, Giliran Bandara Lombok yang Ditutup

Arnoldus Dhae
26/11/2017 12:23
Tinggi Abu Vulkanik Capai 4.000 Meter, Giliran Bandara Lombok yang Ditutup
(ANTARA/Nyoman Budhiana)

HINGGA saat ini tinggu abu vulkanik dari letusan Gunung Agung sudah mencapai 4.0000 meter di atas puncak kawah. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG I Gede Suantika saat dikonfirmasi Minggu (26/11).

Menurutnya, Gunung Agung terus mengalami erupsi hingga saat ini. Bila sebelumnya dalam erupsi freatik, letusan abu vulkanik tidak konstan. Sementara saat ini muntahan abu vulkanik sudah mencapai 4.000 meter lebih dari puncak kawah.

"Letusan abu vulkanik sudah semakin tinggi diserta dengan pijaran seperti bara api. Namun kami pastikan bahwa status masih siaga," ujarnya.

Ia menjelaskan, sejak erupsi freatik pertama pada Sabtu (25/11) pukul 17:30 Wita, tinggu abu hanya mencapai 1.500 meter. Kemudian disusul dengan erupsi secara beruntun di hari yang sama pukul 23.00 Wita.

Sementara pada Minggu (26/11), pukul 05.05 Wita, terjadi letusan lagi secara lebih besar, secara beruntun, mulai 2000 meter, naik menjadi 3.000 meter, dan saat ini sudah mencapai 4.000 meter. Dari ketinggian tersebut, abu mengikuti arah angin dan bergerak ke arah timur dan tenggara menuju Karangasem Kota dan Lombok.

"Kalau mengenai arah abu vulkanik itu sangat tergantung arah angin dan yang lebih tahu adalah BMKG," ujarnya.

Menariknya, meskipun terjadi erupsi beruntun dengan ketinggian abu mencapai 4 ribu meter dari puncak kawah, namun tidak ada peningkatan aktifitas vulkanik. Jumlah gempa vulkanik dangkal sebanyak 5 kali, gempa vulkanik dalam 4 kali, tremor terekam dengan amplitudo 1-2 mm. Tidak ada lonjakan kegempaan sama sekali meskipun terjadi peningkatan semburan abu vulkanik.

Hingga saat ini korban abu terbanyak baru sampai di 10 desa di Karangasem dan sebagiannya di Gianyar Bali.

Kepala BMKG Denpasar Bambang Hargiyono mengaku, perkembangan terbaru saat ini arah angin bergerak ke tenggara dan timur dengan kecepatan 18 kilometer per jam. Analisis dari satelit Himawari menunjukaan, sebaran abu vulkanik mengarah ke Lombok. Sifat dan arah sebaran abu tergantung dari kemana angin bertiup.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Otban Lombok, Airnav Lombok dan diketahui berdasarakan paper test bahwa bandara Lombok positif terkena abu sehingga harus ditutup. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya