Longsor, Garut Rugi Rp5,4 Miliar

Kristiadi
25/11/2017 01:01
Longsor, Garut Rugi Rp5,4 Miliar
(MI/Adi Kristiadi)

BENCANA longsor yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebabkan kerugian cukup besar, yakni Rp5,4 miliar.

Longsoran sempat memutus jalur kereta api bagian selatan di pelintasan Bumiwaluya-Cipeundeuy. Selain itu, 37 rumah warga rusak berat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dadi Zakaria, mengatakan tanah longsor yang terjadi pada Rabu (22/11) mengakibatkan 147 kepala keluarga atau 768 jiwa terpaksa dievakuasi ke lokasi lebih aman.

"Selain rumah warga, fasilitas umum lain mengalami rusak berat, yakni delapan masjid, dua sekolah dengan enam ruang kelas, sembilan jembatan, dan empat saluran irigasi," kata Dadi, kemarin.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menambahkan pemkab telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir dan tanah longsor di Kecamatan Malangbong.

"Saat ini masih ada dua desa yang terendam banjir, yaitu Desa Sukamanah dan Mekarmulya, sedangkan daerah rawan longsor di Desa Girimakmur, Campaka, Cihaur, Kuning, Cikarag, Barudua, Cinagara, dan Sekarwangi," jelasnya.

Masih terkait dengan tanah longsor di jalur selatan yang menimpa pelintasan kereta api, Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan selama ini titik-titik rawan di Daerah Operasi 2 Bandung selalu diawasi.

Sebanyak 169 petugas ditempatkan di daerah rawan longsor itu.

"Kejadian kemarin itu dapat ditemukan petugas penjaga daerah rawan sehingga penanganannya bisa segera kami lakukan," kata Edi.

Pelintasan kereta antara Bumiwaluya-Cipeundeuy sempat tertutup longsoran dan baru bisa dibuka pada Jumat (24/11) pukul 02.00 WIB.

Selain longsor, bencana banjir masih terjadi di sejumlah tempat.

Dari Jawa Timur, hujan selama 5 jam di Kota Surabaya menyebabkan banjir di sekitar kawasan padat penduduk, seperti Gubeng, Tambaksari, dan Wonokromo.

Di tiga daerah itu, ketinggian air mencapai 60 cm.

Hujan deras mengakibatkan pohon-pohon bertumbangan dan puluhan motor yang sedang diparkir terendam air.

Banjir menyebabkan tewasnya Zakiyatus Shawa, 19, setelah ia tersengat listrik di tempat indekosnya yang tergenang banjir.

Camat Wonocolo, Denny, mengatakan mahasiswi UIN Sunan Ampel itu tewas di kamar indekos setelah korban menyentuh bagian ujung kabel charger laptop yang masih menancap di aliran listrik, sedangkan kakinya tergenang air yang masuk ke dalam kamarnya.

Banjir juga terjadi di perbatasan antara Kabupaten Manggarai Timur dan Ngada Bajawa, Flores, serta Indramayu, Jawa Barat.

Daerah-daerah pun sudah bersiaga terhadap bencana, seperti Purbalingga dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gunung aktif

Kepala BPBD Bali Dewa Indera mengatakan Gunung Agung masih aktif hingga sekarang.

"Asap terus keluar dari kawah. Bahkan saat letusan freatik pada 21 November lalu, tinggi asap mencapai 700 meter dan sekaligus mengeluarkan material abu. Jadi Gunung Agung saat ini masih aktif. Masyarakat harus tetap waspada," ujarnya.

Di tengah siaga Gunung Agung, Pemprov Bali kecewa dengan acara amal untuk korban Gunung Agung, yang menampilkan tarian Bubung yang dianggap erotis.

(FL/JL/AT/LD/UL/OL/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya