Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
LETUSAN freatik Gunung Agung, Selasa (19/11) sore, tidak membuat jumlah pengungsi bertambah. Sampai Rabu (22/11), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga belum meningkatkan status gunung yang tetap berada di level siaga.
“Belum ada arahan dan rekomendasi dari PVMBG soal volume dan kekuatan letusan. Saat ini, jumlah pengungsi masih tetap 25.997 orang yang tersebar di 229 titik,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali, Dewa Indera. Mengutip pernyataan PVMBG, dia menambahkan letusan freatik terjadi akibat air hujan yang memasuki kawah dan bertemu dengan magma panas. Semburan terjadi dan itu bukan letusan magmatik.
“Posisi magma memang sudah mendekati puncak kawah sehingga saat terkena air, timbul reaksi dan mengeluarkan abu,” lanjutnya. Dengan status siaga, warga tetap dilarang beraktivitas di dalam radius 6-7,5 kilometer dari puncak gunung. Di lokasi pengungsian, petugas BPBD Bali IB Widnyana mengatatakan pengungsi yang masih bertahan berasal dari 15 desa di Kabupaten Karangasem. “Tidak ada tambahan pengungsi.” Kemarin, Gunung Agung masih terlihat mengepulkan asap putih dengan tekanan sedang. Ketinggian awan mencapai 400-700 meter. Gempa vulkanis dan tektonis juga masih terjadi.
Letusan Gunung Agung juga membuat PT Angkasa Pura I menyiapkan skenario Bandara Juanda di Kabupaten Sidoarjo beroperasi 24 jam tanpa henti. Kesiapan itu bertujuan mengantisipasi jika ada pengalihan penerbangan dari dan ke Bali. “Kami akan menghentikan sementara proyek perbaikan landasan pacu. Perbaikan sudah dilakukan sejak Oktober 2016 secara bertahap,” kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Juanda Febrian Prayoga. Pihaknya juga sudah menyiapkan landasan parkir untuk 12 pesawat, terdiri atas 6 pesawat kecil dan 6 pesawat berbadan besar.
Kondisi Gunung Agung juga dipastikan tidak berimbas pada aktivitas Gunung Merapi di Yogyakarta. Seperti dituturkan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, I Gusti Made Agung Nandaka, sampai kemarin, Gunung Merapi masih dalam status normal. “Morfologi Gunung Merapi dan aktivitas kegempaannya masih normal. Gunung Merapi masih aktif dengan asap putih teramati pada 15 November lalu dengan ketinggian sampai 100 meter. Tekanan gas juga lemah,” tandasnya. (OL/RS/HS/AT/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved