Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KEMENTERIAN Pertanian meminta Perum Bulog untuk bisa mengoptimalkan penyerapan beras hingga akhir tahun atau tiga bulan ini sebagai upaya memenuhi cadangan pangan nasional. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, menegaskan hal itu saat kunjungan kerja di Bulog Subdivre Surakarta, kemarin. Bahkan, Bulog Subdivre Surakarta diminta memaksimalkan penyerapan beras pada tiga bulan terakhir ini.
Bulog Subdivre Surakarta yang membawahkan enam kabupaten dan satu kota di Solo Raya ditargetkan 114 ribu ton beras. Namun, hingga sekarang penyerapan baru mencapai 62.900 atau sekitar 55%. “Capaian 55% itu masih jauh dari harapan karena kurang optimalnya saat serapan pada musim tanam I dan II lalu. Oleh karena itu, sisa waktu tiga bulan harus dicarikan solusi tepat, untuk mengatrol kinerja agar hasilnya maksimal,” kata Momon.
Sejauh ini 70% serapan gabah berasal dari Kabupaten Sragen. Apabila penyerapan beras di Sragen kurang baik, itu berpengaruh secara keseluruhan. Momon juga mendesak Bulog Subdivre bisa memaksimalkan penyerapan beras. Ditambah lagi dari target keseluruhan 114 ribu ton beras, 17 ribu ton di antaranya merupakan pembelian dengan dana cadangan stabilitas harga pangan (CSHP). Pembelian dengan CSHP ini baru tercapai 5.000 ton. Untuk itu, kekurangan 12 ribu ton dari pembiayaan CSHP yang besarannya Rp8.030 per kg. “Ini harus bisa dipecahkan dalam sisa tiga bulan terakhir ini,” pinta Momon.
Dari Jawa Barat, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat, Wiwiek Sisto Widayat, mengungkapkan komoditas hortikultura turut menyumbang inflasi di daerah. Inflasi di Jawa Barat sampai September sebesar 2,87%. “Kita tahu salah satu pendorong inflasi adalah komponen bergejolak (volatile food), nah sayur-sayuran merupakan salah satu komponen dari volatile food. Volatile food itu pangsanya di sekitar 26% dari total keseluruhan inflasi,” bebernya, Jumat (20/10).
Untuk mengendalikan inflasi dari sektor pertanian ini, kata dia, BI telah memberikan bantuan pemipaan sepanjang 3 km kepada Gabungan Kelompok Tani Lembang Agri di Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pemipaan itu diharapkan dapat mendorong pengembangan komoditas hortikultura sehingga volatile food dapat terjaga.
Pupuk aman
Pada bagian lain, PT Pupuk Kujang menjamin ketersediaan pupuk untuk kebutuhan petani pada musim tanam kedua, Oktober 2017 Maret 2018. Manajer Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan memastikan seluruh penyaluran dan pengadaan pupuk bersubsidi berjalan lancar sampai ke tangan petani. Beberapa strategi yang dilakukan di antaranya penyediaan pupuk di gudang lini III, penambahan gudang-gudang, peningkatan kapasitas stok, dan penambahan petugas lapangan di setiap kabupaten. (DG/RZ/CS/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved