Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Harga Kopi dan Tembakau Berpihak ke Petani

(TS/SS/N-2)
04/9/2017 07:15
Harga Kopi dan Tembakau Berpihak ke Petani
(ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

HARGA kopi arabika dan robusta dari Temanggung, Jawa Tengah, pada musim panen tahun ini cenderung naik. Penyebabnya produksi kopi sangat kurang akibat kegagalan pada masa pembu-ngaan hingga pembuahan. "Harga kopi gelondong petik merah untuk jenis arabika pada awal musim panen pada Juni di kisaran Rp7.500 per kilogram dan naik pada Agustus sebesar Rp9.000 per kg, sedangkan green bean arabika naik dari Rp5.500 tahun lalu menjadi Rp9.000," ungkap Setyo, 35, petani kopi asal Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Minggu (3/9).

Ia mengakui harga naik karena barang langka. Produksi kopi turun hingga 80% akibat guyuran hujan yang terus turun tahun lalu. Masih di Temanggung, petani tembakau juga bisa bernapas lega lantaran pada musim panen tahun ini harga tembakau jauh lebih tinggi daripada tahun lalu. Selisih harga panen kali ini bisa mencapai sekitar Rp35 ribu per grade daripada panen musim lalu. "Tahun lalu, tembakau rajangan grade C dihargai Rp40 ribu. Tahun ini harganya naik menjadi Rp75 ribu," kata Subakir, petani di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo. Tahun lalu, lanjut dia, tidak ada tembakau kualitas bagus karena cuaca tidak mendukung akibat hujan yang terus turun.

Tahun ini, cuaca lebih bagus, terang, sehingga hasil panen bagus. Kondisi berbeda terjadi di Kalimantan Tengah. Harga jual karet di petani karet secara perorangan ke tengkulak sangat rendah, Rp5.000-Rp6.000 per kg. Padahal bila dijual ke pabrik, harganya akan lebih tinggi. Untuk itu, Dinas Perkebunan Kalteng terus mendorong para petani karet menjual hasil panen ke pabrik. "Untuk itu, petani karet harus memenuhi standar yang ditetapkan pabrik, yakni karet kering 68%. Petani juga harus membentuk kelompok karena pabrik menetapkan pembelian dari kelompok tani," kata Kepala Dinas Perkebunan Rawing Rambang. Saat ini dinas perkebunan juga terus mendorong petani menanam komoditas cokelat dan kopi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya