Jawa Barat Siaga Darurat Kekeringan

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menetapkan kondisi siaga darurat kekeringan di musim kemarau di Kabupaten Sukabumi, Karawang, Cianjur, dan Kota Banjar. Warga diingatkan ancaman kebakaran dan meluasnya krisis air bersih.

Dari 27 kota/kabupaten di Jabar, baru empat daerah itu yang sudah melaporkan siaga darurat kekeringan.

”Untuk Garut, Pangandaran, Ciamis, serta Kota dan Kabupaten Tasikmalaya belum melaporkan, tetapi Kabupaten Bandung telah siaga darurat kekeringan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar, Dicky Saromi, di Garut, kemarin.

Selain kebutuhan minum warga, pemerintah daerah diminta segera memberikan bantuan air bersih untuk membantu terpenuhinya kebutuhan air di lahan-lahan pertanian.

“Agar petani bisa mengarap lahan pertanian dengan menanami tanaman palawija,” paparnya.

Musim kemarau tahun ini telah menyebabkan menyusutnya sebanyak 24 titik sumber mata air utama di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Mata air itu merupakan sumber mata air utama perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat. Meski tidak mengganggu pasokan ke pelanggan, perusahaan tetap mencari sumber mata air cadangan.

Bencana kekeringan di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, melanda puluhan desa dan mengakibatkan ribuan warga menderita krisis air bersih. Pelaksana Tugas Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke mengatakan kekeringan terus meluas.

Kepala kelompok operasional BMKG Staklim Yogyakarta Djoko Budiyono mengatakan di sebagian besar wilayah DIY sudah lebih dari 20-30 hari tidak ada hujan. Bahkan di Sanden, Kabupaten Bantul, sampai di atas 60 hari atau 2 bulan tidak ada hujan sama sekali.

Dampak meluasnya keke­ringan juga dialami warga tujuh kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dari sebelumnya hanya di lima kecamatan.

Di sisi lain, janji pemkab untuk mengalirkan air dari sumber mata air baru di bawah Jembatan Sigandul, Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, belum terealisasi. Saat ini, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan terus berlangsung dan mulai merambah area lahan gambut. (AD/MG/PO/AT/TS/BY/DY/N-4)