Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MUSIM kemarau membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung langsung bergerak. Mereka mengantisipasi kasus kebakaran hutan dan lahan dengan mendekati warga. "Kami meminta dan mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan membakar kawasan hutan. Penanganan kebakaran hutan dan lahan harus melibatkan masyarakat, tidak bisa hanya dilakukan BPBD maupun instansi terkait lainnya," ungkap Kepala BPBD Bangka Belitung Najamudin, di Pangkal Pinang, Kamis (6/7).
Pendekatan kepada masyarakat juga dilakukan dengan menyebarkan pamflet dan brosur imbauan untuk masyarakat. "Untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, kami akan memaksimalkan dua mobil tangki yang ada, juga bantuan dari dinas pemadam kebakaran," lanjutnya. Masih terkait dengan ancaman di musim kering, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengaku akan menambah jumlah mobil tangki air. Saat ini, mereka sudah memiliki 10 tangki dan butuh penambangan beberapa unit guna menyuplai kebutuhan air bersih ke daerah rawan kekeringan. Untuk jangka menengah dan panjang, ia akan mengajak investor menanamkan modal membangun jaringan distribusi air bersih.
Kondisi berbeda terjadi di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (6/7). Hujan yang masih turun deras membuat sejumlah ruas jalan dan rumah warga dikepung banjir. Air yang membanjir di sejumlah jalan protokol juga membuat lalu lintas kacau karena banyak mobil dan sepeda motor mogok. "Penyebab banjir di perkotaan ini drainase yang buruk. Pemerintah kota harus segera membenahinya," keluh Anton Mambrasar, warga. Di Sumatra Utara, angin kencang melanda Kecamatan Patumbak dan Kecamatan Sibirubiru di Kabupaten Deli Serdang.
Sedikitnya 44 rumah rusak dan tiga anak mengalami luka-luka tertimpa batu bata. Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Deli Serdang Supriadi menyebutkan angin kencang pertama kali bertiup di Desa Lantasan Lama, Kecamatan Patumbak. Di desa itu, ada 42 rumah rusak antara lain 28 rumah rusak ringan, 10 rumah rusak sedang, dan 4 rumah rusak berat. "Kemudian di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sibiru Biru, ada dua rumah rusak. Tiga anak harus dibawa ke rumah sakit karena menderita luka di kepala," tambahnya.
Setelah kejadian, kata Supriadi, PMI dan BPBD Deli Serdang langsung menyalurkan bantuan untuk para korban. Tim sudah mendirikan tenda darurat bagi warga yang rumahnya terdampak bencana. "Kami masih mendata kerugian yang dialami korban."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved