Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Bawang Putih dan Bawang Merah Ditimbun di Gudang PPN Ambon

Hamdi Jempot
21/6/2017 11:09
Bawang Putih dan Bawang Merah Ditimbun di Gudang PPN Ambon
(MI/HAMDI JEMPOT)

WAKIL Wali Kota Ambon, Maluku, Syarif Hadler menggelar inspeksi mendadak di sejumlah gudang distributor bahan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah pada Selasa (20/6) petang. Dalam sidak ini, Wawali menemukan lokasi penimbunan bawang merah dan bawang putih di Gudang Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di kawasan Tantui Ambon.

Wawal iyang didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon (Disperindag) Pieter Leuwol itu menemukan ada sekitar 100 karung bawang putih dan bawang merah ditimbun di salah satu gudang milik PPN tersebut. Bawang merah dan bawang putih yang sengaja ditimbun itu diketahui milik seorang pengusaha bawang di Kota Ambon, La Usman. La Usman menyewa gudang PPN Ambon itu untuk menimbun bawang putih dan bawang merah menghadapi Bulan Ramadan dan menjelang Lebaran ini. Sebagian bawang yang ditimbun itu bahkan sudah keluar tunas, mulai tumbuh.

Wawali menyatakan sidak di gudang PPN Ambon ini dilakukan karena ada keluhan dari pedagang di Pasar Mardika dan Pasar Batumerah Kota Ambon bahwa terjadi kelangkaan bawang putih dan bawang merah selama Ramadan ini. Kelangkaan itu memicu kenaikan harga bawang putih dan bawang merah sebesar 50 persen dari harga biasanya.

"Sesuai dengan keluhan dari pedagang di pasar tentang kelangkaan bawang, ternyata setelah melakukan sidak, kita temukan penimbunan bawang merah dan bawang putih dalam jumlah yang banyak. Bahkan bawang sudah sampai keluar tunas. Ini tidak benar," kata Wawali Syarif.

Menurutnya, penimbunan dalam jumlah banyak seperti ini tidak bisa dibiarkan dan harus ditindak. Saat itu juga, Wawali langsung meminta Kepala Disperindag Kota Ambon memanggil pemilik bawang untuk dimintai keterangan terkait penimbunan bawang tersebut.

"Saya kira ini salah dan tidak boleh dibiarkan. Saya sudah menyuruh Kadis panggil yang bersangkutan untuk meminta keterangan. Kalau terbukti bersalah maka harus ditindak," kata Wawali.

Kepala Disperindag Pieter Leuwol menegaskan temuan penimbunan bawang tersebut segera ditindaklanjuti dengan memanggil pemiliknya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu. Menurut Pieter, penimbunan bawang ini merupakan strategi yang dimainkan dari distributor bawang selama Ramadan dan menjelang Lebaran sehingga stok bawang di tingkat pasar habis dan harga naik.

"Ini strategi yang dimainkan para distributor, karena mendekati lebaran itu permintaan akan semakin tinggi di pasaran," kataPieter. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya