Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Tol Surabaya-Mojokerto Siap Digunakan

Faishol Taselan [email protected]
14/6/2017 05:00
Tol Surabaya-Mojokerto Siap Digunakan
(ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

PENYIAPAN sejumlah tol untuk digunakan pada arus mudik Lebaran 2017 terus dilakukan. Di ruas Surabaya-Mojokerto-Kertosono di Jawa Timur, uji coba mulai dilakukan selasa (13/6). “Tol ini diharapkan bisa menjadi solusi mengatasi kepadatan di jalur utama Surabaya menuju daerah lain dan sebaliknya. Pengoperasiannya pada arus mudik bisa mengurai kemacetan yang biasa terjadi di pertigaan Mengkreng, Kertosono, yang selalu macet saat arus mudik,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Ruas itu memang belum 100% tuntas dibangun. Masih ada pelintasan sebidang, sambungan jalan, dan penyeberangan yang belum selesai. Karena itu, jalan ini baru akan bisa dibuka untuk satu jalur. Petugas pun ditempatkan dalam jumlah cukup banyak untuk menjaga. “Saat mudik, jalan dipakai kendaraan dari timur ke barat, dan sebaliknya pada arus balik. Sebagian besar tol ini sudah bisa dilalui untuk dua kendaraan di jalur yang sama,” lanjut Soekarwo.

Saat uji coba juga ditemukan masih ada jalan yang bergelombang. Selain itu, belum ada penerangan jalan dan masih banyak gundukan tanah di sisi kanan dan kiri tol.
Sementara itu di tol trans Sumatra ruas Lematang-Kotabaru, Lampung, pengerjaan konstruksi sudah mencapai 97,5%. Jalan itu dipastikan bisa menjadi jalan penunjang bagi arus mudik Lebaran 2017.

“Sudah bisa digunakan sejak H-10 sampai H+10. Konstruksinya sudah siap, rambu-rambu siap dan fisik jalan sudah 100%,” kata Kadiv Pengembangan Jalan Tol PT Hutama Karya, Rizal Sutjipto. Ia mengakui jalur masih bersifat fungsional dengan fasilitas terbatas pada rambu ataupun penerangan. “Karena itu, kami menyiapkan kendaraan rescue, derek, ambulans, dan patroli jalan raya guna menjaga keamanan dan kelancaran pemudik,” tandas Rizal.

Ahli racun
Tak hanya infrastruktur, kesiap-an untuk membantu pemudik Lebaran juga dilakukan pemerintah daerah. Pemkab Karawang, misalnya, tidak hanya menyiapkan dokter, perawat, bidan, dan apoteker, tapi juga ahli racun. “Mereka akan bersiaga selama 24 jam di pos utama dan pos bantu kesehatan. Kami menyediakan sejumlah pos pada tiga jalur yang dilalui pemudik,” kata Kepala Dinas Kesehatan Karawang Yuska Yasin.

Tidak mau ketinggalan, Dinas Kesehatan Lamongan, Jawa Timur, juga menyiagakan 33 puskesmas di wilayahnya. “Semua dokter dan perawat di puskesmas siap panggil. Jika ada kejadian luar biasa, seperti kecelakaan atau keracunan makanan, pasien bisa segera ditangani,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufiq Hidayat. Aparat kepolisian juga tidak bisa berpangku tangan. Di wilayah Lampung, polda mengerahkan 4.952 personel keamanan gabungan, terdiri atas anggota polri, TNI, Satpol PP, dan dinas perhubungan.

“Di antara mereka, kami juga menempatkan sejumlah juru tembak alias sniper. Mereka akan ditempatkan di lokasi rawan, yang tidak bisa kami beri tahu posisinya,” ujar Kapolda Lampung Irjen Sudjarno. Polda DI Yogyakarta lebih memilih membentuk Satgas Ganjal Ban di wilayah tanjakan dan turunan tajam. “Keberadaan mereka akan mencegah terjadinya mobil yang mogok di jalan menanjak. Tim terdiri dari petugas dan masyarakat,” jelas Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri. (NV/CS/YK/EP/AU/LD/RF/AS/DW/RS/DG/BB/PT/VR/AT/JI/AD/SY/JS/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya