Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PEMERINTAH Kota Tarakan, Kalimantan Utara, mengoperasikan 10 unit bus rapid transit (BRT) untuk digunakan warga sebagai moda transportasi kota yang murah, aman dan nyaman.
Layaknya seperti kota-kota besar yang miliki fasilitas bus keliling kota, bus bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu akan ditempatkan di terminal Pasar Boom Panjang sebagai lokasi awal BRT beroperasi mengantarkan penumpang sesuai rutenya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tarakan Hamid Amren mengungkapkan, agar BRT beroperasi dengan baik, pihaknya bekerja sama dengan 10 perusahaan di Kota Tarakan untuk menyediakan 40-50 halte exsisting yang digunakan masyarakat sebagai sarana naik turun penumpang atau tempat pemberhentian BRT.
"Penggunaan kendaraan pribadi seperti kendaraan roda dua maupun roda empat di Tarakan, setiap hari makin bertambah sehingga dibutuhkan moda angkutan massal untuk jangka panjang seperti BRT. Untuk operasionalnya, saat ini diutamakan trayek Terminal Boom Panjang tujuan Tanjung Pasir, trayek Terminal Boom Panjang tujuan Binalatung, dan trayek Terminal Boom Panjang tujuan Universitas Borneo Tarakan," ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (31/5).
Dijelaskannya, BRT akan menutupi kekurangan bus Sekolah yang digunakan untuk mengangkut pelajar SD, SMP, SMA dan SLB. Penggunaan BRT sebagai bus sekolah, telah disetujui Pemkot Tarakan, namun masih terkendala pada izin trayek.
"Biaya operasional bus ditanggung Disdik Tarakan dengan total anggaran sekira Rp 900 juta per tahun, untuk menggunakan bus setiap harinya. Pelajar tidak dipungut bayaran," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan Sofian Raga menegaskan, penggunaan moda transportasi massal baru BRT dapat menurunkan angka kepadatan jumlah kendaraan yang ada di Tarakan. Sebab,dalam satu bulan ada sekitar 300 kendaraan roda dua (R2) baru dan sekitar 30 kendaraan roda empat (R4) baru yang bertambah.
"Bertambahnya jumlah penduduk di kota Tarakan, pasti akan menambah jumlah kendaraan bermotor. Sementara ruas jalan yang ada tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang bertambah diharapkan BRT ini menjadi angkutan umum massal baru di Tarakan,masyarakat yang sebelumnya menggunakan kendaraan bermotor bisa beralih ke BRT," pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved