Kerja Bareng Cegah Kebakaran Hutan

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, mengakui upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan, selama 2016, bisa berhasil dengan baik berkat kerja sama banyak pihak. Selain pemerintah pusat dan daerah, masyarakat dan dunia usaha sangat berperan. “Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan tahun lalu tidak hanya terbantu kondisi alam. Itu ada kolaborasi apik dari masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha,” ungkapnya saat meluncurkan Desa Bebas Api 2017 di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, kemarin.

Salah satu yang amat berperan ialah para kepala desa yang berhasil menjaga desa mereka. Selain itu, Kepala BNPB meng­akui peran PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang menggulirkan program pencegahan kebakaran, di antaranya Desa Bebas Api, selama tiga tahun terakhir. “Upaya mereka terbukti mampu menurunkan angka kebakaran secara signifikan,” tambahnya. Tahun ini, BNPB menyiapkan 27 helikopter untuk melakukan water bombing dan 3 pesawat untuk patroli. “Saat ini baru Riau dan Sumatra Selatan yang berstatus siaga darurat. Daerah lain, kami minta menetapkan status siaga,” jelas Willem.

Direktur RAPP Rudi Fajar melaporkan perkembangan program Desa Bebas Api yang signifikan menunjukkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan kebakaran.
“Mereka tidak membuka lahan dengan membakar. Kami akan bekerja bersama dengan pemerintah dan masyarakat supaya hasilnya lebih baik,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir mengeluhkan regulasi gambut. “Regulasi itu mengharuskan kawasan gambut menjadi hutan lin­dung. Jika diterapkan, itu akan melumpuhkan ekonomi di Meranti karena hampir 100% wilayah kami merupakan lahan gambut,” ujarnya. (RK/N-2)