Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
SELAMA belasan bahkan puluhan tahun retribusi parkir yang tersebar di 572 titik di Kota Bekasi tidak pernah masuk sepeser pun ke kas daerah.
Target dari retribusi parkir sebesar Rp35 miliar pun hanya angan-angan.
Kebocoran yang demikian besar kemudian disikapi Pemerintah Kota Bekasi dengan membuat sistem untuk menutupi setiap lubang.
Salah satu langkah yang saat ini diterapkan ialah meresmikan juru parkir sebagai penarik retribusi.
Hanya saja, cara yang mereka gunakan dinilai kurang tepat.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio meyakini dengan memperkerjakan petugas parkir, Pemkot Bekasi tetap tidak akan bisa mengejar target perolehan retribusi sebagai hasil dari pendapatan asli daerah (PAD).
Menurut Agus, hanya teknologi seperti parkir meter yang bisa memangkas adanya alur kebocoran hasil retribusi parkir di lapangan.
"Sektor parkir pada akhirnya akan tetap bocor bila sistem dan teknologinya tidak dipikirkan," papar Agus.
Penempatan petugas juru parkir resmi di lapangan bukan jaminan perolehan retribusi tidak akan bocor.
Apalagi bila hanya mengandalkan karcis parkir sebagai jaminan.
"Kita tidak bisa lagi mengandalkan cara manual."
Bila memungkinkan, Agus mengharapkan Pemkot Bekasi menerapkan sistem pembayaran pajak cashless di setiap sektor.
Jika masih tersentuh tangan-tangan manusia, kebocoran pasti akan tetap terjadi.
Bila menerapkan sistem pembayaran pajak cashless, ia yakin target pajak 100% bisa tercapai bahkan lebih.
"Selama ini target hanya sebatas wacana. Realisasi dan upaya pencapaian pun harus maksimal, barulah target tercapai," jelas Agus
Berdasarkan evaluasi perolehan retribusi tahun lalu, Sekretaris Dispenda Kota Bekasi Ali Fauzi menyatakan perolehan PAD tetap saja tidak memenuhi target.
Karena itu, tahun ini PAD harus ditingkatkan agar nilai anggaran pendapatan dan belanja daerah Kota Bekasi pun ikut meningkat.
"Hasil dari evaluasi beberapa sektor yang belum tercapai tetap akan kami naikkan," jelas Ali.
Beberapa sektor yang memberikan sumbangsih besar ke PAD Kota Bekasi antara lain pajak bumi dan bangunan, pajak bea perolehan hak tanah dan bangunan, pajak parkir, pajak hotel, dan pajak hiburan.
Dari kelima pemasukan, menurut Ali, pajak parkir yang mengalami kebocoran paling parah pada setiap tahunnya. (Gan/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved