Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
TANGAN Nurfatma Eka Putri, 20, bergerak telaten dengan fokus untuk menyelesaikan gambar sosok tokoh ondel-ondel dan bentuk tanaman di salah satu dinding bangunan utama Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (12/3).
Puput, sapaan akrabnya, menggambar mengikuti sketsa yang telah dibuatnya di atas kertas.
Tak sampai satu jam, hasil karya warga Lenteng Agung itu pun sudah mulai menunjukkan bentuk dan siap ditimpa warna agar terlihat cantik.
Di sampingnya, Nadia Chair, 16, seniman grafiti dari komunitas Ladies on Wall, juga telah menyelesaikan karyanya dengan menggunakan cat semprot.
Bukan hanya Puput dan Nadia yang menggelar aksi 'mengebom' RPTRA Taman Lenteng Agung.
Di sana juga hadir empat pemuda warga Lenteng Agung lainnya serta dua pegiat mural dan grafiti.
Mereka ramai-ramai berkreasi untuk mempercantik RPTRA.
"Sejak awal kuliah saya sudah berlajar soal mural dan mengikuti beberapa kegiatan 'ngebom'. Namun, ini pertama kalinya saya ikut 'ngebom' di RPTRA. Rasanya senang juga karena bisa turut serta mempercantik RPTRA," kata Puput yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Aksi 'mengebom' RPTRA Lenteng Agung diprakarsai Artsip Jakarta yang merupakan kumpulan anak muda di bidang kreatif. Artsip Jakarta berdiri sejak awal tahun ini.
Mia Maria, salah satu pegiat Artsip Jakarta, mengatakan pihaknya menggandeng sejumlah komunitas untuk melakukan aksi tersebut secara serentak di 25 RPTRA pada 11 dan 12 Maret.
"Pada 18 dan 19 Maret, kami akan kembali melakukan aksi serupa di 25 RPTRA lagi. Jadi seluruhnya ada 50 RPTRA yang akan kami 'bom'. Selain mengajak komunitas, kami juga menggandeng anak muda di sekitar RPTRA itu, makanya kami gelar workshop sehari sebelum melukis mural dan grafiti," kata perempuan yang berprofesi sebagai kurator itu.
Tujuan Artsip Jakarta 'mengebom' RPTRA terutama memang untuk memperindah dan mempercantik RPTRA yang viral setahun terakhir lewat tangan dingin Basuki Tjahaja Purnama yang saat ini cuti sebagai Gubernur DKI karena ikut putaran kedua pilkada.
Mural dan grafiti dipilih sebagai medium penyampaian pesan, selain agar masyarakat lebih mencintai RPTRA sebagai salah satu pusat kegiatan kreatif serta ruang bermain keluarga dan anak, sekaligus juga memperkenalkan Artsip Jakarta.
Dengan mengambil tema Sehati Sebangsa, Mia berharap karya yang dihasilkan para seniman mural dan grafiti di Jakarta bisa ikut menjadi salah satu pesan persatuan bagi warga Jakarta.
Sekalipun beragam, mereka tetap saling menghormati satu sama lain.
"Sambutan yang diberikan warga sekitar pun sangat luar biasa. Ada di salah satu RPTRA, kami malah disuguhkan jus alpukat oleh ibu-ibu PKK setempat," ujarnya. (Ghani Nurcahyadi/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved