Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Lubang Menganga di Jalur Tunanetra

17/1/2017 07:20
Lubang Menganga di Jalur Tunanetra
()

SEJUMLAH titik trotoar yang direhab Pemerintah Kota Jakarta Pusat pada 2016 menyisakan masalah. Bangunan yang selesai dikerjakan tidak sebagaimana mestinya.
Dari pengamatan Media Indonesia kemarin, di Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, dan Bungur Raya, Kemayoran, trotoar yang sudah berdiri menyisakan beberapa lubang menganga. Sebagian lubang yang belum tertutup itu terlihat hanya berjarak beberapa sentimeter dari garis kuning jalur tunanetra. Dipastikan, bakal terperosok.
Median trotoar di dua titik tersebut memiliki lebar sekitar 2 meter. Sementara lubang dengan material tanah di tengahnya berdiameter kurang lebih 60 cm.

Rizky, 32, warga Pasar Rebo, Jakarta Timur, saat melintas di lokasi, turut menunjukkan keheranan. Ia mengkhawatirkan, jika kondisinya terus dibiarkan menganga, pasti membahayakan pejalan kaki.

“Apalagi kalau orang buta (tunanetra) yang lewat, bisa jatuh nanti. Emang ini sebenarnya ngerjain (bangun trotoar) kehabisan modal atau mau dibuat apa yah? Kenapa enggak ditutup semua?” ujar Rizky heran.

Belum lagi, sisa-sisa material yang belum diangkut. Pejalan kaki yang melintas di sana pasti terganggu. Lokasi tersebut merupakan fasilitas publik yang cukup ramai dilintasi warga setiap harinya.

“Saya bingung ini trotoar kenapa disisain (terbuka) begini ya. Kalau lagi buru-buru terus enggak perhatiin jalan kan bisa kesandung,” ucap Sulastri, 37, saat ditemui di Jalan Percetakan Negara, kemarin.

Banyak pejalan yang memperhatikan lubang-lubang di trotoar tadi.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat Aris Komaris Nandika dalam pesan singkatnya menjelaskan lubang-lubang pada trotoar di sana sengaja dibiarkan untuk ditanami pohon pelindung. Nantinya proses penanaman pohon dilakukan suku dinas pertamanan setempat. “Nanti Sudin Pertamanan (Jakarta Pusat) menanaminya bertahap,” jawab Aris.

Trotoar di Jalan Percetakan Negara dan Bungur Raya, jelas Aris, merupakan dua dari sembilan proyek pengerjaan perbaikan trotoar yang masuk proyeksi pada 2016. Waktu pembangunannya terbilang sempit karena baru mulai dikerjakan pada November.

“Untuk (proyeksi perbaikan trotoar) tahun 2016 sudah selesai,” kilahnya.

Di sisi lain, Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat Munjirin berdalih pihaknya tengah menginventarisasi sejumlah titik dimaksud. Tujuannya ialah menghitung seberapa banyak pohon yang dapat ditanami di sana.

”Belum selesai inventarisasinya, baru hari ini (kemarin) disurvei,” tukas Munjirin. (Deni Aryanto/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya