Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Pejabat Pembuat Onar Disanksi Tegas

13/1/2017 08:16
Pejabat  Pembuat  Onar  Disanksi  Tegas
()

SANKSI kepegawaian tengah disiapkan buat Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Kemal Mustafa.

Inspektorat Pemkot Tangsel telah memeriksa Kemal lantaran berbuat onar dengan berteriak-teriak baik di lift maupun saat berlangsung prosesi pelantikan 160 pegawai negeri sipil (PNS) eselon III di gedung pusat pemerintahan Kota Tangsel, Selasa (10/1) malam.

Suara keras Kemal terdengar oleh Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Sekretaris Daerah Kota Tangsel, maupun seluruh hadirin. Kemarin, Inspektorat Pemkot Tangsel memanggil yang bersangkutan.

“Kasusnya sedang diproses. Saya tunggu tindak lanjut penanganannya,” terang Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie yang menyaksikan ulah Kemal saat bersama-sama dalam lift. Setelah melihat Kemal yang terus meracau tak karuan, Benyamin sempat mendorong sang anak buah dari belakang agar menjauh.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangsel Appendi mengatakan tindakan Kemal cukup memalukan, terlebih dilakukan saat acara resmi di kantor pemerintahan sebagai simbol dae­rah. Menurutnya, seorang pegawai pemerintahan wajib menjaga martabat dan patuh terhadap aturan.

Menyangkut sanksi apa yang akan diberikan terhadap Kemal, ia belum bisa memastikan. “Kita harus tetap kumpulkan dahulu keterangan dari dia (Kemal). Apa motifnya sampai berbuat keonaran? Sanksinya jelas, kalau memang sengaja melakukan, hukumannya tidak ringan,” ujar Appendi.

Kemal Mustapa yang ditemui terpisah menceritakan tindakannya bersifat spontan. Ia berkilah tidak secara sengaja berbuat kegaduhan. “Saya siap mempertanggungjawabkan kesalahan,” tandasnya.

Ia merasa terkejut karena di lokasi kegaduhan ada atasannya, yang tak lain Wakil Wali Kota Benyamin Davnie. Ia baru menyadari setelah Benyamin mendorongnya dari belakang.

Berdasarkan pengakuannya, saat itu dirinya hanya bermaksud menginformasikan perihal kasus korupsi yang dimuat dalam salah satu tabloid. “Kalau tahu ada Bapak (Benyamin) dalam lift, men­ding saya mengalah lewat tangga. Saya tidak ada maksud seperti itu (marah-marah). Memang suara saya agak keras, istri dan anak saya saja pernah protes,” tutur Kemal.

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany juga sempat marah-marah karena sejumlah PNS berbicara keras saat dia menyampaikan pidato. “Dengarkan pidato saya, jangan ngobrol saja. Siapa itu yang pakai jilbab di belakang Pak Yepi (Kepala Bidang Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Tangsel),” serunya. (DA/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya