Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PEMBANGUNAN infrastruktur untuk angkutan massal, kereta ringan (light rail transit/LRT), rute Velodrome-Kelapa Gading mulai dikebut. PT Wijaya Karya Tbk (Wika) menargetkan di akhir 2017 pembangunan fisik moda transportasi berbasis rel itu bisa mencapai 80%.
Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Achmad Hidayat mengatakan secara bertahap Wika sudah memasukkan alat-alat berat ke kawasan Rawamangun. Hal itu akan diikuti dengan pengerjaan konstruksi yang direncanakan mulai dikerjakan akhir bulan ini.
Dalam pembangunan LRT, Jakpro mendapat mandat dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. “Setelah mendapatkan pemenang lelang untuk rute Velodrome-Kelapa Gading, pembangunan infrastruktur angkutan massal yang juga disiapkan untuk Asian Games 2018 Jakarta-Palembang akan dipercepat tahun ini,” kata Hidayat.
Dia menambahkan, pada akhir tahun nanti, pembangunan fisik ditargetkan sudah mencapai 80%. Mulusnya pembangunan rute Velodrome-Kelapa Gading tidak terlepas dari proses pembebasan lahan yang berjalan lancar. Saat ini, pembebasan seluruh lahan telah rampung.
Ke depan, paralel dengan pembangunan fisik, BUMD itu juga akan membangun perangkat sinyal kereta dan menggelar tender untuk pengadaan rangkaian. “Karena kapasitasnya lebih kecil dari MRT, kami sudah menyiapkan desain dasar kereta yang akan digunakan untuk LRT,” kata Hidayat.
Dijadwalkan, LRT itu mulai beroperasi pada Agustus 2018. Angkutan massal itu nantinya akan menjadi penunjang bagi kontingen peserta Asian Games 2018 dari Wisma Atlet di Kemayoran hingga arena olahraga di kawasan Pulo Mas dan Rawamangun.
Setelah beroperasi penuh, LRT Velodrome-Kelapa Gading akan diintegrasikan dengan LRT ruas Cawang-Cibubur yang dikerjakan PT Adhi Karya Tbk. Terhubungnya dua ruas LRT itu diperkirakan terwujud pada 2019 setelah fase pertama LRT Cawang-Cibubur mulai beroperasi pada Maret 2019. Fase pertama LRT itu akan menghubungkan Dukuh Atas dengan Cibubur.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan untuk pengerjaan rute Cawang-Cibubur, kontraktor menggunakan teknologi u-shape girder. “Ada suatu teknologi baru precast dengan bentang cukup panjang, yaitu setinggi 30 meter. Kita lebih maju karena teknologi ini baru digunakan beberapa negara di Asia seperti Tiongkok, Hong Kong, Singapura, dan Jepang,” kata dia.
Selain trek untuk kereta, lanjutnya, di LRT tersebut disediakan ruang untuk pemasangan utilitas penunjang pengoperasian LRT. “Disediakan alokasi ruang untuk utilitas, seperti kabel telepon dan fiber optic,” terangnya.
Moda angkutan massal ringan itu menurut rencana menghubungkan Jakarta dengan kota-kota sekitarnya, yakni Bogor, Depok, dan Bekasi. Budi menjelaskan, pada tahap awal, pembangunan LRT hanya sampai Cibubur. Namun, ke depan, itu akan dilanjutkan sampai Bogor. (Gnr/Ant/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved