Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Anies: Kasus Pulomas Akibat Minimnya Interaksi Antarwarga

Achmad Zulfikar Fazli
28/12/2016 21:24
Anies: Kasus Pulomas Akibat Minimnya Interaksi Antarwarga
(MI/Galih Pradipta)

CALON Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menyayangkan terjadinya insiden penyekapan yang menewaskan enam orang di Pulomas, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Anies menyebut insiden itu terjadi akibat minimnya interaksi antarwarga.

Anies mengaku akan mengubah pola interaksi warga Jakarta bila dirinya terpilih menjadi DKI-1. Sehingga, insiden seperti di Pulomas tidak terulang.

"Kejadian kemarin (Selasa, 27/12) kalau enggak ada tamu kadang rumah pagar tinggi-tinggi, interaksi warga rendah. Itu yang kita akan ubah sama-sama," kata Anies di kawasan Kalibata Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/12).

Calon Gubernur DKI nomor urut tiga itu yakin cara tersebut bisa diterapkan kepada warga Jakarta, baik kalangan bawah hingga atas. Pasalnya, kata dia, Amerika pun menerapkan pola interaksi antarwarganya, meski kehidupannya terkesan individualis.

Menurut dia, warga akan senang bila ditumbuhkan pola interaksi antarwarga di sekitar tempat tinggal. Hanya, kata dia, pemerintah selama ini belum memberikan fasilitas untuk memberikan ruang interaksi tersebut.

"Makanya pemerintah harus merangsang itu," kata dia.

Anies mengungkapkan cara menumbuhkan interaksi tersebut, yakni dengan melalui perlombaan anak-anak di lingkungan sekitar rumah tinggal.

Dengan adanya kegiatan itu, Anies berharap para orangtua bisa saling bertemu dan berinteraksi satu sama lain.

"Lewat anak-anak menjadi rajut interkasi dilakukan di banyak tempat. Bahkan, anak-anak lomba futsal bapak (atau) ibunya ikut," ujar dia.

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga akan mengembalikan peran rukun tangga (RT) dan rukun warga (RW) di lingkungan tempat tinggal. Sebab, ia menilai peran RT/RW sangat penting dalam menumbuhkan interaksi antarwarganya.

"Warga berinteraksi dekat, menjaga keamanan pun jauh lebih mudah," ucap dia.

Ia yakin sistem ini akan mudah menumbuhkan pola interaksi antarwarga. Sebab, warga di Indonesia sudah biasa hidup berkelompok, berbeda dengan negara seperti di Eropa maupun Amerika.

"Kelas menegah generasi makmur jadi mereka pernah merasakan bersama dengan komunal, sehingga kalau ada rangsangan berbasis komunal akan terjadi cepat. Kalau di Eropa dan Amerika sulit karena beda generasi," pungkas dia. (MTVN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya