Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH warga tetap berdatangan ke Rumah Lembang untuk mendukung dan mendoakan Cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Meskipun Gubernur non-aktif Ahok tidak jadi hadir pada Jumat (2/12) pagi ini di Rumah Lembang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kampanye Rumah Rakyat di Rumah Lembang diisi oleh tausiyah dan doa oleh KH M Nukman Basori (Gus Nukman), pengurus Baitul Muslimin Indonesia.
Selain doa, ada juga testimoni dari warga muslim asal Cibubur dan Mampang, Indra dan Linda yang datang untuk memberikan dukungan untuk Ahok.
Dalam tausiyahnya Gus Nukman menjelaskan mengenai pemimpin daerah dan negara.
"Kita harus bisa membedakan yang kita angkat itu pemimpin eksekutif, bukan pemimpin umat. Hal ini harusnya tidak dipertentangkan lagi dengan pendapat kita yang berbeda. Kita kembalikan saja semua itu kepada Allah SWT," ujarnya.
Bagi Gus Nukman, pendapat eksekutif tidak memengaruhi ibadah atau puasa yang ia jalankan oleh umat selama ini dan tidak memengaruhi ibadah atau puasanya.
Pemimpin keagamaan tentu berbeda dengan pemimpin eksekutif, apalagi seperti Pilkada ini, jelas Gus Nukman.
Clara Tampubolon, Media Relations Tim Pemenangan Basuki-Djarot yang menjadi MC pada pertemuan warga dan pasangan nomor dua menjelaskan kepada warga yang datang bahwa, "Pak Basuki tinggal di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, sehingga harus melintasi sekitar Monas dan Menteng. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka Pak Basuki hari ini tidak hadir di Rumah Lembang.”
Sementara itu, Ahok menyampaikan pesan singkatnya via Whatsapp yang dibacakan oleh Clara.
“Selamat pagi semuanya. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya. Dan kedatangan di Lembang. Saya mohon maaf tidak bisa tiba disana karena kondisi lalulintas yang tidak memungkinkan untuk ke Lembang tepat waktu. Saya pergunakan waktu yang ada di rumah untuk menandatangani buku-buku yang mau dijual oleh relawan untuk keperluan kampanye patungan dengan rakyat. Harap maklum dan Terima kasih.”
Sementara itu, setiap harinya di Rumah Lembang ada sekitar 1.000-1.300an warga yang datang bertemu dengan Ahok dan Djarot untuk mengadukan masalah pelayanan publik, menyampaikan dukungan, doa dan berfoto bersama.
“Rata-rata kami menyiapkan 600an porsi sarapan bubur ayam dan ketoprak di Rumah Lembang per hari,” ungkap Clara.
Hingga hari ke-15 kegiatan Kampanye Rakyat di Rumah Lembang tim penggalangan dana kampanye patungan mengumpulkan Rp659.625.888 sejak 16 November 2016 dan sudah dihadiri oleh 12.000an warga Jakarta dan sekitarnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved