Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Ulama Madura Minta Para Habieb Setop Manuver Politik

Basuki Eka Purnama
25/11/2016 14:22
Ulama Madura Minta Para Habieb Setop Manuver Politik
(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

SEORANG ulama Madura Ki Wahyu Sumarsito mengeritik sikap beberapa habieb yang terlalu jauh mencampuri urusan politik, utamanya pilgub DKI Jakarta.

Sikap itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang menjadi agama rahmatan lil ‘alamin.

"Islam ini kan Agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua dan seluruh alam semesta. Karena itu, saya berharap wajah Islam harus dijaga," ujar Ki Wahyu saat menyampaikan dukungan kepada Basuki di Rumah Lembang, Jumat (25/11).

Lebih lanjut, Wahyu meminta para habieb untuk menghentikan manuver politik dengan membawa nama umat Islam. Sikap partisan para habieb ini justru mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Saya serukan kepada habieb-habieb bahwa negara ini bukan milik pribadi. Negara ini milik seluruh rakyat Indonesia yang wajib dijaga oleh seluruh anak bangsa," tegasnya.

Menurut Wahyu, dengan sikap para habieb yang terlalu jauh mencampuri politik, umat Islam menjadi resah.

"Saya menyesalkan sikap segelintir habieb yang suka membuat ulah," sindirnya.

Para habieb itu, jelasnya, selalu berteriak memperjuangkan kepentingan Islam. Padahal, mereka telah diperalat oleh kepentingan politik.

"Jangan begitulah para habieb. Kasihan umat yang kini terkotak-kotak akibat pandangan politik para habieb ini," terangnya.

Terkait proses hukum Basuki, Ki Wahyu meminta para habieb untuk menaati proses hukum terhadap kasus Basuki. Sebagai negara hukum, semua warga negara harus tunduk menghormati proses hukum, termasuk para habieb.

"Hukum itu panglima di Indonesia. Untuk semua warga negara sama di muka hukum. Makanya kita harus kawal bersama prosesnya," tuturnya.

Dia melihat sikap beberapa habieb dalam kasus Basuki tidak murni memperjuangkan kepentingan Islam. Justru mereka telah ditunganggi oleh kepentingan politik.

Namun, tokoh Madura ini enggan berspekulasi siapa dalang di balik gerakan para habieb menolak Basuki.

"Kalau bicara dalam konteks Islam, Islam Indonesia itu sangat toleran. Kalau sudah minta maaf, ya sudah. Hukum sudah berjalan dan buka semuanya secara transparan di muka pengadilan. Jangan memakai dalil-dalil agama untuk membunuh lawan politik.Itu nggak elok sebagai ulama," kritiknya.

"Saya kasihan melihat para habieb yang mau saja diboncengi kepentingan politik," imbuhnya.

Senada dengan Ki wahyu, tokoh Muda Madura, Kholi mengatakan warga Madura di Jakarta mendukung penuh Basuki-Djarot.

"Harus diakui secara jujur, Jakarta banyak berubah di bawah Ahok. Jakarta yang sudah baik ini jangan sampai dipimpin oleh orang yang mau coba-coba," tuturnya.

Dia mengatakan Basuki merupakan contoh nyata kemajemukan Indonesia.

"Kita tidak bisa memungkiri, Indonesia ini Bhineka Tunggal Ika. Dan mari kita dukung Basuki agar menjadi pemimpin bangsa Indonesia," imbuh Kholi. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya