Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Gerindra tidak Malu Tiru KJP

Christian Dior Simbolon
25/11/2016 08:15
Gerindra tidak Malu Tiru KJP
(Desmond Mahesa---ANTARA/Sigid Kurniawan)

KETUA DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa memandang tak masalah jika program yang ditawarkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno hanya berbeda tipis dengan pasangan lainnya. Menurutnya, publiklah yang akan menentukan program-program dan kebijakan macam apa yang dibutuhkan mereka.

"Kita uji saja nanti di masyarakat, apakah dia mau KJP (Kartu Jakarta Pintar) atau KJP Plus? Nanti proses demokrasi elektoral yang menjawabnya," ujar Desmond saat ditemui di Cikini, Jakarta, kemarin (Kamis, 24/11).

Setelah meluncurkan KJP Plus, Anies-Sandi kini juga menjanjikan jaminan kesehatan bagi pemuka agama lewat program Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus. Lewat KJS Plus, para pemuka agama bisa mendapatkan layanan kesehatan kelas satu.

Desmond mengatakan, yang terpenting dalam kontestasi pilkada ialah gagasan dan program yang bermanfaat bagi publik. Ia pun meminta pasangan calon gubernur DKI Jakarta untuk berkompetisi dengan sehat tanpa saling menyerang.

"Saling jaga agar Jakarta tetap aman, jangan ada tumpangan-tumpangan yang lain. Berkampanye dengan sehat dan damai dan mengedepankan adu program dan gagasan. Apa pun program dan gagasan yang muncul, publik yang akan menilai," tandas politikus partai pengusung Anies-Sandi itu.

Kandidat petahana nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama mengatakan saat dirinya masih menjadi wakil gubernur mendampingi Joko Widodo, anggaran yang disiapkan Pemprov DKI untuk KJP hanya sekitar Rp300 miliar.

"Tapi saat ini besaran anggaran untuk KJP sudah mencapai Rp2,5 triliun. Tambahan ini membuat semua lapisan masyarakat kurang mampu dapat menikmati KJP," cetus pria yang karib disapa Ahok itu.

Paling militan
Indikator Politik Indonesia menggelar survei pada 15-22 November dengan menggunakan metode multistage random sampling dan melibatkan 798 responden. Terungkap bahwa jumlah responden yang belum punya pilihan masih relatif tinggi.

"Tidak satu pun pasangan calon dominan menguasai panggung kontestasi. Pasalnya, responden yang belum punya pilihan jumlah cukup tinggi, yakni sebesar 18,9%," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan, responden yang telah punya pilihan masih mungkin mengubah pilihan. Di kubu Agus-Sylvi dan Anies-Sandi jumlahnya sama, yakni sebesar 8%. Di kubu Ahok, hanya 5% responden.

"Total <>swing voter sekitar 40%. Artinya tidak ada calon yang dominan dan peluang untuk dua putaran terbuka lebar, meskipun kalau kita lihat pendukung Basuki Tjahaja Purnama yang paling militan," ujarnya.

Ia menambahkan, sebesar 69% responden mengatakan puas terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah Basuki. Sebanyak 11% sangat puas dan 48% cukup puas. Yang kurang puas sebesar 5%.

"Hanya 2% menjawab tidak tahu. Artinya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemprov di bawah Basuki sangat tinggi," pungkasnya.(P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya