Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
GENANGAN banjir masih melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Senin pagi (7/7).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa hingga pukul 10.00 WIB, sebanyak 91 Rukun Tetangga (RT) dan tiga ruas jalan masih terendam air.
"BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 91 RT dan tiga ruas jalan," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (7/7).
Jumlah ini menurun dibandingkan data sebelumnya pada pukul 03.00 WIB, yang mencatat 141 RT dan tujuh ruas jalan masih tergenang. Artinya, sebagian banjir telah mulai surut meski belum sepenuhnya teratasi.
Berikut rincian wilayah yang masih tergenang per data BPBD DKI Jakarta:
Jakarta Pusat
Kelurahan Karet Tengsin: 17 RT
Ketinggian: 30–40 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut
Jakarta Barat
Kelurahan Kedaung Kaliangke: 3 RT, 40 cm
Kelurahan Rawa Buaya: 5 RT, 40–70 cm
Kelurahan Kedoya Selatan: 4 RT, 60 cm
Kelurahan Kembangan Selatan: 1 RT, 60 cm
Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT, 30 cm
Penyebab keseluruhan: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke serta Kali Pesanggrahan
Jakarta Selatan
Tanjung Barat: 1 RT, 40 cm
Pela Mampang: 3 RT, 50–150 cm
Pengadegan: 2 RT, 30 cm
Rawa Jati: 7 RT, 80–100 cm
Jati Padang: 1 RT, 80 cm
Pejaten Timur: 4 RT, 50 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung & PHB Sarua
Jakarta Timur
Bidara Cina: 14 RT, 80–130 cm
Cipinang Muara: 2 RT, 40–50 cm
Kampung Melayu: 4 RT, 80 cm
Cawang: 7 RT, 80 cm
Cipinang Melayu: 15 RT, hingga 150 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung serta Kali Sunter Hulu
BPBD juga mencatat tiga ruas jalan masih tergenang air, mengganggu mobilitas warga:
1. Jl. Adi Karya, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat
2. Gg. H Musanif, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Jakarta Barat
3. Cipinang Indah (SMK Penabur), Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur
BPBD DKI Jakarta bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat terus mengerahkan personel untuk menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi optimal.
Koordinasi juga dilakukan dengan lurah dan camat setempat untuk pemantauan lapangan serta penyediaan kebutuhan dasar warga terdampak.
"BPBD DKI mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan susulan. Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi layanan Jakarta Siaga di nomor 112. Layanan ini bebas pulsa dan tersedia 24 jam," pungkas Yohan. (Z-10)
KOMISI D DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI untuk menjadikan normalisasi Sungai Ciliwung sebagai program prioritas untuk mengatasi banjir
Petugas gabungan menangani turap longsor akibat banjir di Jalan Jati Padang III, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pramono terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Sumber Daya Air, salah satunya berencana melakukan modifikasi cuaca.
Untuk penanganan banjir di Jabodetabek, BNPB melanjutkan modifikasi cuaca
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Rabu (9/7) pagi. Ketinggian air bervairasi, mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.
Banjir di Jakarta selalu menjadi masalah yang berulang dan menjadi perhatian utama, terutama ketika musim hujan datang.
BPBD DKI Jakarta mengabarkan kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi Siaga 2 pada Jumat (4/4) malam WIB.
BPBD DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi di Jakarta pada besok, Selasa 11 Maret hingga 20 Maret 2025
Banjir tersebut akibat tingginya curah hujan pada Minggu (2/3) di DKI Jakarta dan sekitarnya sehingga menyebabkan kenaikan di beberapa titik pos pantau.
BPBD DKI Jakarta mengungkapkan, setelah dilaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), ibu kota terhindar dari cuaca ekstrem yang berpotensi memicu banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved