Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MELUAPNYA air Situ Alam Sari pada Minggu (13/11) kembali merendam ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 37+500. Arus lalu lintas menuju Cikampek nyaris putus dan hanya tersisa satu lajur akibat genangan air setinggi 30 sentimeter di Cikarang Timur.
Sejatinya Situ Alam Sari di kawasan Delta Mas sudah diperluas hinggga dua kali lipat lebih dari luas aslinya, yakni 4 hektare. Karena berfungsi menjadi kantong penampungan dari limpasan air Situ Rawa Binong, Situ Alam Sari sehari-harinya harus dalam keadaan kering. Situ Alam Sari baru berfungsi sebagai penampung ketika air dari Situ Rawa Binong meluap.
Namun, Situ Alam Sari kini telah berubah fungsi. Sebuah rumah makan yang berdiri di tepi situ telah menyulap Situ Alam Sari menjadi arena wisata air. Alhasil, Situ Alam Sari selaku kolam penampung saat keadaan darurat itu kini penuh air setiap harinya.
Akibatnya, begitu hujan deras datang, seperti halnya pada Minggu (13/11) dan 14 Februari silam, situ itu tak kuasa menampung limpahan air dari Situ Rawa Binong. Air pun meluber hingga ke jalan tol.
Keadaan pun semakin parah karena minimnya volume daya tampung saluran buangan kontemporer yang dibangun pengembang kawasan dari Situ Alam Sari ke Sungai Cibeet. Jika kondisi itu terus dibiarkan, bukan tak mungkin luapan air akan menutup total jalan Tol Jakarta-Cikampek di dua arah.
Kepala Subbidang Tata Ruang dan Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Evi Mutiah, menyampaikan seharusnya pengembang kawasan segera menyelesaikan pembangunan saluran itu. Pasalnya, kontur tanah di Wilayah Cikarang Pusat susah untuk menjadi daerah resapan air.
“Kontur tanah di sana memang sedikit beda, genangan air sulit meresap,” ungkap Evi.
Ia menjelaskan, seharusnya limpasan air dari Situ Alam Sari masuk ke saluran primer sehingga tak meluber ke jalan tol.
“Saluran air di jalan tol itu kan dibuat hanya untuk menampung air hujan di ruas tol. Kalau dibebani lagi tambahan dari kawasan sekitar, jelas tidak cukup,” imbuh Evi.
Bertanggung jawab
PT Puradelta Lestari Tbk selaku pengembang kawasan Delta Mas mengaku bertanggung jawab atas luapan air dari Situ Alam Sari tersebut.
Coorporate Secretary PT Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, mengaku pihaknya belum bisa memperbaiki sistem drainase lingkungan kawasan sebagaimana tertuang dalam perjanjian penanggulangan banjir bersama PT Jasa Marga.
Ia beralasan, pengerjaan beberapa proyek masih terkendala izin, misalnya pembuatan saluran dari Situ Alam Sari menuju Sungai Cibeet dan normalisasi Situ Rawa Binong.
“Pengerjaannya butuh waktu dan izin dari instansi terkait sebab keduanya bukan lahan milik PT Puradelta Lestari,” ungkap Tondy saat dihubungi kemarin.
Tondy menambahkan, dari beberapa poin perjanjian yang disepakati, pihaknya baru menyelesaikan perluasan Situ Alam Sari dari 4 hektare menjadi 9 hektare.
Pihaknya juga sudah membuat saluran yang bersifat sementara sepanjang 1,8 kilometer dari Situ Alam Sari ke Sungai Cibeet.
“Namun, karena terjadi tanah longsor di saluran buatan itu akibat hujan deras pada Minggu (13/11), aliran air terhalang sehingga lari ke jalan tol. Tapi kemarin sudah kita perbaiki dan air kembali mengalir ke Sungai Cibeet,” demikian Tondy menjelaskan. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved