Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Saluran Air dan Kali Dikeruk

Nelly Marlianti
26/9/2015 00:00
Saluran Air dan Kali Dikeruk
(MI/GALIH PRADIPTA)
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta mulai bersiap mengantisipasi banjir menghadapi musim hujan yang biasanya terjadi pada akhir tahun. Sejumlah saluran air dan kali dikeruk, bahkan bangunan liar di sekitarnya ditertibkan. Di Jakarta Selatan, kali yang kini tengah dikeruk di antaranya Kali Krukut dengan kedalaman 2 sampai 3 meter, Kalibata Atas, Rawa Bilal, Mampang, dan Kali Grogol. Kepala Seksi Tata Air Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Selatan Deddy Budiwidodo mengatakan kali tersebut selama ini sering menyebabkan banjir di wilayah Jakarta Selatan.

Oleh karena itu, untuk mengeruk kali-kali tersebut, pihaknya mengerahkan empat eksavator. "Kami sekarang sedang mengeruk kali-kali yang berpotensi menyebabkan banjir," ujarnya, kemarin. Menurutnya, di musim hujan pun pihaknya akan terus mengintensifkan pengerukan agar daya tampung kali optimal dan arus air tidak tertahan oleh lumpur. Selain mengeruk kali, ujarnya, pihaknya juga telah memeriksa kesiapan pompa pengendali banjir yang ada di wilayahnya. Dari seluruh pompa yang ada, dua di antaranya tengah diperbaiki karena tertutup sampah, yaitu di pompa di Pulo Raya dan Kebon Baru.

Ia menegaskan antisipasi banjir dengan cara mengeruk kali dan memperbaiki pompa dapat mengurangi dampak banjir. Berdasarkan perhitungan, tuturnya, antisipasi itu dapat mengurangi banjir hingga 80%. "Target kami bisa mengurangi banjir hingga 80%," kata Deddy. Saat ditanya tentang antisipasi banjir di Kawasan Bukit Duri yang menjadi langganan banjir luapan Sungai Ciliwung setiap musim hujan, ia menyatakan tidak bisa melakukan antisipasi di kawasan tersebut.

Alasannya, kawasan Bukit Duri merupakan wilayah normalisasi Sungai Ciliwung, bahkan permukiman di lokasi tersebut bakal direlokasi, dan kini dalam proses pendataan.  "Kalau di Bukit Duri, kami tidak melakukan antisipasi, tapi memitigasi bencana, karena di sana sudah tidak bisa diantisipasi, memang harus dilakukan pelebaran kali," terangnya.

Kampung Pulo
Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Timur mengantisipasi banjir dengan menormalisasi saluran air sejak Juni, dengan cara mengeruk lumpur dan membersihkan saluran, serta menertibkan bangunan liar yang ada di atasnya. "Kami mengeruk dan membersihkan saluran air primer, tersier, juga saluran mikro dan makro. Kemudian bangunan yang berdiri di atas saluran juga sudah kami tertibkan," ujar Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana.

Menurutnya, pekerjaan itu memang harus dilakukan jauh hari sebelum musim hujan tiba, untuk mengantisipasi genangan yang kerap terjadi di beberapa wilayah. Selain menormalisasi saluran, pihaknya juga telah membentuk kader penanggulangan bencana yang tersebar di 24 kelurahan paling rawan bencana di Jakarta Timur. "Di setiap kelurahan ada 40 orang (kader). Mereka kami beri pemahaman dan materi penanggulangan bencana," ucapnya.

Dengan diberi pembekalan, kata Bambang, para kader dapat belajar sekaligus melakukan mitigasi bencana, sehingga ketika terjadi bencana, masyarakat dapat aktif melakukan upaya penyelamatan, dan bukan pasif menunggu bantuan atau pertolongan. Ia mengatakan pada musim hujan mendatang, wilayah yang biasa terkena banjir, seperti Kampung Pulo, diyakini bakal bebas dari banjir, sebab di lokasi tersebut sudah tidak ada bangunan, karena penduduknya telah direlokasi dan bantaran Sungai Ciliwung di daerah itu tengah dinormalisasi.

Saat ini, normalisasi Kali Ciliwung di Kampung Pulo telah memasuki pemasangan tiang pancang (sheet pile). Di lokasi tersebut kelak juga akan dibangun jalan inspeksi dan tanggul sepanjang 1,9 km yang membentang dari Jalan Jatinegara Barat di Kampung Pulo hingga Jalan Abdulah Syafei di Kampung Melayu. "Semua saluran, termasuk Ciliwung sudah dirapikan. Sheet pile diperkirakan Desember jadi, sehingga saat puncak hujan pada Desember-Januari saya yakin sudah tidak tergenang (banjir)," ujarnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya