Sakit Punggung Bikin Hilang Konsentrasi Belajar

SAKIT punggung dan kecipratan air hujan menjadi gangguan belajar bagi para siswa di SDN Sukasari 01, Desa Sukasari, Rumpin, Kabupaten Bogor. Para siswa kerap merasa pegal kalau terlalu lama menulis karena harus membungkuk. Mereka belajar dengan melantai tanpa meja dan kursi. "Pegal karena menulisnya bongkok, itu keluhan anak-anak yang sering disampaikan kepada kami," kata Kepala SDN Sukasari 1 Supriatin kepada Media Indonesia, kemarin.

Bangunan sekolah itu memang sudah rusak berat. Lebih dari 100 siswa harus belajar lesehan di selasar atau koridor ruang kelas mereka. Saat hujan, cipratan air memburu mereka. Sebaliknya, saat kemarau, panas menyengat kepala. "Kondisi rusak sudah sekitar dua tahun. Pas saya masuk ke sekolah ini pada 2014 sudah memprihatinkan. Namun, untuk belajar di luar kelas sejak Juli lalu," katanya.

Keputusan itu diambil karena Supriatin khawatir kejadian beberapa bulan lalu terulang. Plafon kelas 6 mendadak rontok saat proses belajar-mengajar berlangsung. "Untungnya di bagian belakang, jadi tidak kena anak-anak." Kondisi itu berpengaruh pada penurunan konsentrasi belajar, apalagi pada pelajaran eksak seperti matematika.
Kondisi sekolah yang parah itu, menurut dia, sudah beberapa kali dilaporkan ke pihak terkait. Namun, belum ada realisasi bantuan hingga saat ini. Terpisah, Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Rumpin Cucu Sunarya mengatakan renovasi SDN Sukasari 1 dalam pengajuan ke Komisi D. (DD/J-4)