Takut Gedung Ambruk, para Siswa Dibekali Teknik Keselamatan

DUA ruangan dari 18 kelas yang ada di SMAN 15 di Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Banten, tidak bisa digunakan. Kondisi ruang yang memprihatinkan membuat pihak sekolah memilih mengosongkan dua ruang tersebut. "Kami terpaksa mengosongkan dua ruang kelas yang ada di lantai dua karena khawatir ambruk sehingga siswa-siswi kelas 12 yang biasa menempati ruang itu kami pindahkan sementara di ruang laboratorium," kata juru bicara SMAN 15 Anwar Husen. Kondisi gedung sekolah secara keseluruhan nyaris roboh. Selain miring karena ambles, tembok dan lantai sekolah yang dibangun pada 2013 itu retak-retak. Para siswa dan guru kerap khawatir bangunan itu ambruk saat proses belajar-mengajar sedang berlangsung. "Saya khawatir sekolah ini roboh, apalagi sekarang musim hujan," kata Klavia, salah seorang siswa.

Karena itu, pihak sekolah membekali teknik keselamatan kepada para siswa agar selalu siap siaga jika terjadi kondisi yang mengancam nyawa mereka. "Kami sudah membekali mereka soal teknik menjaga keselamatan," kata Anwar. Anwar menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Namun, karena aturan saat ini untuk tingkat SMA/SMK berada di bawah kewenangan Pemda Provinsi Banten, pihak Dinas Pendidikan Kota Tangerang melimpahkan kepada Pemprov Banten. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Abduh Surahman mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemda Provinsi Banten untuk segera memasukkan agenda pembangunan sekolah tersebut pada anggaran 2017. (SM/J-4)