Mendadak Minta Pindah saat Lihat Gedung Sekolah

ADELIA, 14, mendadak minta pindah sekolah kepada orangtuanya. Tadinya semangat Adelia penuh setelah ia resmi diterima sebagai siswi SMPN 164 Jakarta Selatan. Namun, selera belajarnya lenyap seketika setelah ia melihat gedung sekolah barunya. Gedung yang seharusnya dibangun empat lantai itu tidak pernah selesai dibangun. Pembangunan gedung berhenti pada fondasi cakar ayam untuk empat lantai. Dinding-dinding tampak menggelap oleh lumut. Di lantai dua, pagar pembatas pun sebatas pada tumpukan bata tanpa dilapis semen, apalagi cat. Hanya lantai 1 dan lantai 2 yang bisa digunakan untuk aktivitas belajar-mengajar.

Setelah dibujuk-bujuk orangtuanya, Adelia akhirnya bertahan belajar di sekolah itu. Ia bahkan kebal dengan ejekan teman-temannya yang masuk ke sekolah lain. "Sekarang mah sudah kebal. Dulu setiap pulang sekolah ketemu teman dari sekolah lain diejek terus. Akan tetapi, enggak apa-apa. Sekolah saya kan negeri, dari peringkat kan tetap bagus," ujarnya.

Kepala SMPN 164 Tripatmo Pujiantoro mengatakan memang terjadi penurunan minat dari lulusan SD untuk memilih melanjutkan sekolah di SMPN itu. "Jelas ada pengaruh. Ketika ada siswa yang sudah mendaftar ulang, akhirnya malah mengundurkan diri setelah tahu sekolah belum jadi," keluhnya. Tripatmo bukan tak berupaya agar pembangunan sekolah bisa diselesaikan. "Saya kalau ke dinas pendidikan pasti saya tanya terus, kapan mau diselesaikan? Sampai beberapa waktu lalu dipanggil Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), katanya sudah masuk prioritas. Mudah-mudahan itu benar-benar terealisasi," harapnya. (Put/J-4)