Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SIANG itu gerimis membasahi wilayah Kampung Poncol, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kampung yang dihuni sekitar 120 keluarga itu sepi karena warga yang sebagian besar sehari-hari hanya bercocok tanam di pekarangan itu memilih berada dalam rumah. Pada saat hujan atau malam hari, di kampung yang diapit oleh Sungai Ciliwung dan Kompleks Rindam Jaya nyaris tidak ada aktivitas.
Apalagi, untuk bisa ke luar kampung, mereka hanya punya dua akses, yakni melewati kompleks militer Rindam Jaya bila ingin menuju Pasar Rebo dan Condet atau melalui jembatan bambu bila akan menuju wilayah Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Bagi warga yang harus pergi ke Tanjung Barat, jembatan bambu bernama Lias itu ialah satu-satunya akses tercepat. Sayangnya, sejak jembatan dibuat sekitar 1970 hingga kini tidak berubah.
Tulang jembatan sepanjang sekitar 60 meter dan lebar 2 meter itu hanya terbuat dari batang bambu dan kayu, sedangkan lantainya terbuat dari anyaman bambu. Bagi yang tidak terbiasa, melintasi jembatan Lias ibarat mempertaruhkan nyawa. Langkah kaki saja membuat jembatan bergoyang dan berderak. Apalagi, lantai jembatan yang berlubang membuat arus sungai di bawahnya terlihat jelas.
Oleh karena itu, pelintas biasanya melangkah perlahan. Kalaupun ada pengendara sepeda motor yang melintas, kendaraan harus mereka tuntun. Beberapa warga Kampung Poncol mengaku terbiasa melintasi jembatan tersebut ketimbang harus memutar ke Jalan TB Simatupang melalui Rindam. Namun demikian, mereka berharap pemerintah bisa membangun jembatan yang lebih layak. Salah seorang warga, Agung, mengatakan, karena terbuat dari bambu, jembatan tersebut mudah rusak.
"Apalagi sekarang cari bambu di kampung ini susah karena lahan yang dulu dipenuhi bambu sekarang terus berkurang karena dipakai untuk membangun rumah," katanya, beberapa waktu lalu. Agung mengaku sudah lama mendengar kabar bahwa jembatan Lias akan diganti dengan jembatan yang lebih kukuh oleh pemerintah, tetapi hingga kini belum juga terwujud.
Ia menduga pembangunan jembatan terkendala oleh sengketa lahan wilayah kampung itu.
Kendati 80 keluarga di Kampung Poncol mempunyai sertifikat atas tanah mereka, ada pihak lain yang mengklaim kepemilikannya. Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Gedong Irni Suryani membenarkan adanya klaim atas tanah warga. Sementara itu, pembangunan jembatan permanen rencananya akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI setelah normalisasi Sungai Ciliwung selesai pada 2017. "Perbaikan itu sebagai ungkapan terima kasih dari pemerintah kepada warga karena mereka bersedia lahannya digunakan untuk pengerjaan normalisasi. Namun, bagaimana kepastian perbaikan itu, pihak kelurahan tidak tahu," kata Irni.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved