Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MEREBAKNYA parkir liar yang memakan badan jalan di Kota Tangerang meresahkan masyarakat. Pasalnya selain menambah kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas di kota yang bermoto Ahlakul Kharimah itu, juru parkir di sana hanya memungut uang parkir. Soal keamanan kendaraan, mereka tidak peduli. Salah satu contohnya ialah sepanjang Jalan TMP Taruna. Lalu, dari depan Kantor Imigrasi hingga Kejaksaan Negeri Tangerang. Setiap hari kondisi jalan di tempat tersebut semrawut dan macet lantaran di sisi kiri dan kanannya dijadikan lahan parkir.
Begitu juga dengan Jalan Maulana Yusuf, Babakan. Sepanjang 500 meter di jalan itu dijadikan lahan parkir liar karena pihak Universitas Syech Yusuf (Unis) Kota Tangerang yang berdiri di sisi jalan itu tidak memiliki lahan parkir memadai. Pemandangan serupa juga ada di Jalan Kemerdekaan atau kawasan perkantoran dan pendidikan Cikokol, Kota Tangerang. Tepatnya di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Kantor Badan Penyelenggara Jaminan sosial (BPJS) Cabang Kota Tangerang. Sepanjang hari lalu lintas di seputaran kantor itu semrawut karena separuh badan jalan dipakai parkir liar.
Kondisi itu juga terjadi di beberapa titik lainnya, seperti Jalan Perintis kemerdekaan I (belakang Tangerang City Mal), Jalan Pintu M1 yang merupakan akses menuju Bandara Soekarno-Hatta, dan Jalan Satria Soedirman, depan Kantor Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang. Sepanjang malam jalan di seputaran Kantor Puspem Kota Tangerang dipadati kendaraan roda dua dan empat karena dijadikan lahan parkir liar.
Kondisi tersebut membuat pengguna jalan di Kota Tangerang resah. Hampir setiap hari situasi jalan macet dan semrawut. “Gila... jalan-jalan di Kota Tangerang hampir setiap hari macet. Siang dan malam, melebihi kemacetan di Jakarta,” geram Agus, 40, warga, Cikokol, Kota Tangerang. Agus heran dengan pembiaran yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang. Alih-alih diberantas, justru kecenderungannya parkir liar makin merajalela.
Ironisnya lagi, juru parkir itu tidak bertanggung jawab. Mereka hanya mencari keuntungan dan menghilang bila terjadi sesuatu menimpa kendaraan yang parkir. Seperti itu yang terjadi pada mobil Suzuki Katana di depan Unis di Jalan Maulanan Yusuf, Babakan, Kota Tangerang. Bagian belakang Katana rusak parah. Entah ditabrak mobil lain entah penyebab lainnya, hal itu tidak diketahui.
Juru parkir di sana langsung menghilang. “ini sangat merugikan. Parkir liar itu harus diberantas lantaran mereka juga bagian dari pungutan liar (pungli).” Menurutnya, memberantas parkir liar sangat mudah. Yang sulit ialah kemauan dari instansi terkait. Apalagi, diduga, juru parkir liar menyetor sejumlah uang kepada orang-orang dalam instansi di sana. Sementara itu, hingga berita ini disusun, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Engkos Kosasih tidak bisa dimintai komentar. Alasannya selalu sibuk rapat dan turun ke lapangan. (Sumantri/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved