Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta dalam waktu dekat akan memulai pembangunan enam jalan simpang tak sebidang untuk mengurangi kemacetan. Pembangunan enam jalan tersebut akan berjalan selama dua tahun dengan total biaya mencapai Rp1,2 triliun. "Pembiayaannya menggunakan model tahun jamak. Proses lelang sudah selesai dan sudah kami usulkan pemenangnya ke Dinas Bina Marga sejak minggu lalu," kata Kepala Badan Penyedia Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI, Blessmiyanda, di Balai Kota, Senin (24/10).
Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI, Heru Suwondo, menambahkan, dua di antara enam jalan simpang tak sebidang itu ialah simpang tak sebidang dengan rel kereta untuk menutup secara total arus lalu lintas rel. Sementara itu, tiga lainnya ialah jalan lintas bawah (underpass), dan satu buah jalan layang (fly over) untuk mengurangi kemacetan.
Keenam simpang ada di enam titik, yakni di Jakarta Timur, yaitu Jalan Cipinang Lontar (kontra rel) dan terowongan lampu merah Jalan Matraman. Di Jakarta Selatan, jalan layang kontra rel di Bintaro, jalan layang di sisi selatan Patung Pancoran, terowongan Mampang, dan terowongan Kelurahan Kartini, Pondok Indah. Awalnya, ada sembilan jalan simpang tak sebidang yang akan dibangun pada tahun ini. Namun, tiga simpang terpaksa ditunda karena adanya konflik konstruksi jalan dengan bangunan yang sudah ada.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved