Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KAWASAN Pasar Blok M sejak dahulu dikenal karena banyak menjual buku-buku, mulai buku baru yang asli, palsu, hingga buku bekas. Namun, pada 2008, 400 pedagang di kawasan yang berada dekat dengan Terminal Blok M itu direlokasi ke Mal Blok M Square. Pedagang buku pun diberi lokasi khusus, yakni lantai basemen.
Salah satu pedagang di sana, Suryani, 33, mengatakan buku bekas yang dijual pedagang tetap diminati para pecinta buku karena sebagian besar buku tidak dijual di toko-toko besar. Buku-buku bekas disuplai pengepul yang mengambilnya langsung dari para pemilik. "Soalnya banyak buku-buku lama di sini tidak ada di toko buku.
Kalaupun ada harganya pasti mahal. Sementara kalau di sini, meskipun bekas, isinya sama dan kualitasnya masih cukup bagus," kata Suryani. Buku-buku yang dicari pembeli pun beragam, mulai buku anak-anak, novel remaja, dewasa, buku sastra, hingga buku pelajaran yang dibutuhkan untuk perkuliahan.
Untuk harga, buku bekas yang dijual di Blok M Square bisa 50% hingga 70% lebih murah daripada aslinya. Untuk buku perkuliahan, harganya bervariasi, dari Rp30 ribu hingga Rp75 ribu. Suryani menyatakan jumlah penjual buku di Blok M Square awalnya mencapai 150 orang. Namun, jumlahnya terus menurun karena harga sewa kios yang mahal. "Sebulan Rp2,5 juta sampai Rp5 juta, makanya banyak yang lari keluar," tuturnya. (Put/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved