Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Minimal 150 Miligram Sianida Bisa Membunuh Manusia

Arga Sumantri
07/9/2016 18:11
Minimal 150 Miligram Sianida Bisa Membunuh Manusia
(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

AHLI patologi forensik Universitas Indonesia, Djaja Surya Atmadja, menyebut 84% orang di Indonesia bisa mencium sianida. Angka itu didapat dari hasil penelitiannya pada 1992-1995.

Ketika itu, dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu menyurvei 322 orang di Indonesia mencari frekuensi gen yang bisa mencium bau sianida. Singkat kata, hasil penelitiannya menyebutkan seseorang bisa mencium sianida dengan kadar 1 miligram per liter.

"Jumlah itu bisa diciium sama orang yang ada gen-nya. Saya salah satu termasuk yang bisa mencium sianida," kata Djaja di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9).

Dosen di Universitas Indonesia dan Atma Jaya itu juga pernah melakukan eksperimen terhadap para mahasiswanya. Dia mencoba dengan sianida jumlahnya 10 miligram per liter. Walhasil, mahasiwa Djaja menjadi teler dalam satu ruangan itu.

"Tapi saya tidak khawatir karena itu masih bisa dinetralisir," kata dia.

Apa yang ingin dijelaskan Djaja berkaitan dengan kasus kematian Wayan Mirna Salihin?

Mula-mula dia menjelaskan kalau sianida bisa membunuh seseorang jika dalam tubuhnya terdapat sekitar 150 miligram per liter zat sianida. Ketika diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD), dokter yang memeriksa pun bakal mudah mencium baunya. Malah, bisa-bisa, jika tidak siap, sang dokter yang jadi tumbang.

"10 miligram saja bisa bikin orang teler. Banyak dokter UGD bisa jatuh di situ karena racun. Kalau memang ada (sianida) baunya pasti kecium," kata Djaja.

Dalam standar yang tercantum dari dinas kesehatan, Djaja menyebut takaran maksimal kemampuan seseorang mencium sianida hanya sampai 5 miligram per liter. Hasil penelitian Djaja malah menyebut batas amannya, 2-3 miligram.

Pengacara Jessica, Otto Hasibuan, lantas menunjukkan barang bukti yang termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Polisi menjadikan sisa cairan es kopi Vietnam yang diseruput Mirna sebagai barang bukti I dan II.

Dalam BAP dijelaskan, barang bukti sisa es kopi terdapat masing-masing 7.400 miligram dan 7.900 miligram sianida yang ada di gelas kopi Mirna.

"Kalau benar jumlahnya 7.000 sekian, dalam radius 500 meter orangnya pada pingsan semua Pak. Karena saya sendiri dalam penelitian saya, 10 miligram bisa bikin mahasiswa saya teler," beber Djaja.

Untuk membuktikan kebenarannya, Otto pun menantang Djaja mengujinya di ruang sidang. Namun, Djaja sangat tidak menyarankan hal itu diuji di muka umum.

"Bahaya Pak. Enzim rodanase kita enggak cukup kuat. Saya penelitian saja pakai 2 sampai 3 miligram," pungkas Djaja. (MTVN/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya