Saksi Ahli dari Terdakwa Sebut Mirna Tewas bukan Akibat Sianida

Deni Aryanto
05/9/2016 18:59
Saksi Ahli dari Terdakwa Sebut Mirna Tewas bukan Akibat Sianida
(ANTARA/RIVAN AWAL LINGGA)

BERDASARKAN kajian, racun sianida yang masuk lewat mulut akan bereaksi 30 menit setelah tertelan. Dampak racun itu dapat pula membuat seseorang tidak sadarkan diri akibat menghirup gas yang dihasilkan dengan waktu lebih singkat.

Kesimpulan demikian disampaikan ahli patologi Fakultas Kedokteran Universitas Queensland Australia Beng Ong saat menjadi saksi ahli di persidangan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (5/9).

Ia menyebut, cairan sianida biasanya akan menghasilkan gas. Bagi yang menghirup gas tersebut, kemungkinan besar akan mengalami kolaps 5 menit kemudian. Sementara bagi yang meminumnya bereaksi 30 menit berikutnya.

Berdasarkan rekaman kamera pemantau (CCTV) Kafe Olivier, Wayan Mirna Salihin mengalami kejang-kejang sesaat setelah meminum es kopi Vietnam yang dipesan Jessica.

"Umumnya, penghirupan (sianida) masuk lewat jalur pernapasan efeknya lebih cepat daripada pencernaan (mulut). Karena itu, saya tidak dapat memastikan (Mirna) kolaps karena minum sianida, karena hanya sekitar 5 menit (Mirna kolaps setelah minum kopi). Saya tidak mencurigai hal itu," terang Ong, Senin (5/9).

Gejala yang ditunjukkan seseorang yang terkena racun sianida, menurutnya, akan merasa mual, muntah, dan kesulitan bernapas. Bahkan, apabila dosisnya tinggi dapat meninggal dunia.

"Apabila bentuk gas akan cepat meninggal dunia, karena langsung masuk ke paru-paru," katanya.

Sedangkan jika sianida masuk melewati mulut membutuhkan proses lebih lama. Tahapan yang dilalui, yakni dari mulut masuk ke lambung dan diserap usus, lalu masuk ke jaringan darah hingga dinetralisir hati. Lain hal apabila dosisnya tinggi, hati tidak dapat menetralisir secara sempurna dan racun masuk ke jantung.

"Dari jantung, racun baru menyebar ke seluruh tubuh. Makanya efek racun tersebut berjalan lebih lambat," papar Ong.

Secara fisik, orang yang terkena racun sianida dipastikannya mengalami perubahan warna kulit menjadi merah terang. Karena sifatnya yang korosif, pengikisan dapat terjadi pada lambung.

"Kalau lihat lapisan lambung dalam mikroskop, tampak ciri tertentu yang disebut vakuolasi sel basal," katanya.

Lewat fakta di lapangan, Ong tidak berani menyimpulkan Mirna kolaps akibat sianida. Menurutnya, perlu dicari lebih lanjut kemungkinan penyebab lain. "Termasuk penyakit yang ada pada tubuh secara alami," imbuhnya.

Lewat pemaparan saksi, kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, coba menegaskan apakah dugaan sebelumnya cukup kuat Mirna meninggal akibat racun sianida atau bukan.

"Apakah saudara mengatakan kematian ini bukan karena sianida?," tanya Otto kepada Ong.

Berdasarkan sisi keilmuan dan penelitian yang dilakukan, Ong mengatakan bahwa sangat kecil Mirna tewas akibat meminum racun sianida. "Menurut saya, besar kemungkinan kematian ini bukan karena sianida. Dalam situasi ini iya," jawab Ong. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya