Jajal Bus Baru, Ahok Telat Sampai Kantor

MI
03/9/2016 10:10
Jajal Bus Baru, Ahok Telat Sampai Kantor
(Antara/Rivan Awal Lingga)

KEMARIN pagi, suasana halte bus Trans-Jakarta Waduk Pluit, Jakarta Utara, terlihat lebih hidup. Sejumlah calon penumpang yang menunggu bus ikon Ibu Kota itu terlihat lebih riang ketimbang hari-hari biasanya.

Rupanya, di antara puluhan calon penumpang tersebut, terdapat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Hari itu, Ahok yang tinggal di Perumahan Pantai Mutiara juga berniat menuju kantor di Balai Kota DKI menggunakan angkutan massal tersebut.

Tepat pukul 07.00 WIB, bus yang ditunggu tiba. Ahok dan penumpang lainnya naik, lalu bus berwarna biru rute Pantai Indah Kapuk-Monas itu pun meluncur. Dalam perjalanan dari Waduk Pluit hingga Monas, bus yang memiliki panjang 10 meter itu tidak berhenti di halte-halte yang dilewati, karena bus merek Marcedes Benz tipe OF917 masih dalam masa uji coba.

Penumpang lain dalam bus tersebut berjumlah sekitar 40 orang yang tergabung dalam komunitas pengguna Trans-Jakarta rute Pantai Indah Kapuk (PIK)-Monas. Mereka ikut dalam uji coba penggunaan bus terbaru itu sekaligus untuk mengajak lebih banyak warga Jakarta menggunakan transportasi umum, guna mengurangi kemacetan lalu lintas.

Sekitar pukul 08.00, Ahok baru tiba di Balai Kota. Padahal, bila menggunakan mobil pribadi, ia sampai tempat kerjanya pukul 07.30. “Ternyata lebih lama ketimbang pakai mobil sendiri, karena biasanya kalau saya lewat jalanan kosong. Saya juga enggak sarapan di mobil, makanya lapar,” canda Ahok setiba di Balai Kota.

Kendati begitu, ia menyatakan puas atas kualitas bus yang ditumpanginya. “Enak banget. Dari mesin dan suspensinya, khusus. Benar-benar empuk, seperti naik bus pariwisata. Ruang untuk kaki juga nyaman sekali,” terang Ahok.

Kepada Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono yang ikut dalam rombongan, Ahok meminta agar interior lantai diganti dengan corak yang sama dengan jok, agar terkesan lebih mewah. Panel kabin bus bagian atas juga diminta digunakan untuk iklan, agar bisa memperoleh pendapatan. Dengan demikian, subsidi kewajiban pelayanan publik dari APBD yang selama ini berkisar Rp3 triliun sampai Rp4 triliun bisa berkurang.

Tempat duduk bus Trans-Jakarta terbaru yang akan beroperasi akhir tahun tersebut dilengkapi jok lebih tebal ketimbang bus-bus yang beroperasi sebelumnya, sehingga terasa lebih empuk. Kursi di bagian belakang bahkan dilengkapi sabuk pengaman, untuk menjaga keselamatan penumpang ketika bus mengerem secara mendadak.

Dari total 38 tempat duduk, lima di antaranya diperuntukkan penyandang disabilitas. Warna tempat duduk khusus itu dibedakan dari lainnya, yakni merah. Sementara itu, tempat duduk lainnya berwarna cokelat. Sementara itu, pegangan untuk penumpang berdiri terbilang kokoh. (Yanurisa Ananta/Selamat Saragih/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya