Ini Upaya Penyelamatan Nyawa Mirna

Arga Sumantri
29/8/2016 11:13
Ini Upaya Penyelamatan Nyawa Mirna
(Antara/Hafidz Mubarak A)

DOKTER umum ruang gawat darurat Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta Pusat Prima Yudho memastikan Wayan Mirna sudah meninggal sebelum sampai rumah sakit. Secara medis, Mirna dinyatakan sudah meregang nyawa sekitar pukul 18.00 WIB.

Prima merupakan dokter yang pertama kali menangani Mirna di RS Abdi Waluyo. Dia membeberkan upayanya ketika coba menolong Mirna pada 6 Januari petang.

Sore itu, tubuh Mirna dibopong memasuki rumah sakit. Prima tidak mengingat siapa saja yang membopong tubuh Mirna. Tapi, kata Prima, wajah Mirna sudah dalam kondisi pucat.

"Saya sedang mengerjakan pasien lain saat Mirna datang. Tapi karena ada ini (Mirna) saya langsung menolong," kata Prima di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (29/8).

Ketika baru tiba, Prima langsung mengecek nadi dan napas Mirna. Mirna kemudian dipasangkan alat bantu oksigen. Prima dibantu dua perawat.

Setelah diperiksa, nadi Mirna tidak lagi berdenyut. Mirna juga sudah tidak lagi bernafas. Tidak ada pula refleks cahaya dari bola mata Mirna.

"Karena itu, kami gunakan RJP (Resusitasi Jantung Paru)," kata Prima.

Dia menjelaskan RJP sebagai usaha mengembalikan fungsi napas. RJP alias pacu jantung dilakukan selama 15 menit. Namun, jantung Mirna tetap tak berdenyut.

Selanjutnya, Mirna ditangani dokter lain bernama Ardianto. Sementara Prima kembali menangani pasien sebelumnya.

Mirna meregang nyawa setelah menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier pada 6 Januari 2016. Kopi itu dipesankan Jessica Kumala Wongso.

Jessica ditetapkan menjadi terdakwa tunggal kasus kematian Mirna. Teman kuliah semasa di Australia itu diyakini sebagai penabur sianida ke dalam kopi Mirna. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya