Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ADA empat orang yang jadi potential suspect atau terduga potensial sebagai penabur sianida di es kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin. Hal itu diungkap Hakim Ketua Kisworo dalam sidang ke-13 kasus kematian Mirna di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (18/8).
Fakta itu diketahui ketika Kisworo hendak menanyai saksi ahli psikiatri forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Natalia Widiasih Raharjanti.
"Dalam berkas keterangan saudara, ada empat orang yang diduga menaruh racun sianida di es kopi Vietnam, tapi yang saudara periksa hanya tiga orang, betul?"
Natalia mengamini pernyataan Kisworo. Dia mengaku hanya memeriksa tiga orang selama ini. Ketiganya yakni Jessica, Agus Triyono, dan Rangga Dwi Saputra.
Namun, Kisworo tidak menanyakan siapa satu orang lainnya yang tidak diperiksa Natalia. Begitu pula soal alasan hanya tiga orang yang diperiksa Natalia. "Kami kan hanya mengerjakan sesuai yang diminta," kata Natalia.
Natalia pun diminta merinci lagi hasil pemeriksaan kepribadian Rangga dan Agus. Natalia memastikan kalau Agus dan Rangga tidak memiliki gangguan jiwa berat.
Agus merupakan pelayan yang membawa es kopi Vietnam yang akhirnya membuat Mirna semaput. Hasil tes kepribadian terhadap Agus menunjukkan bahwa pengantar kopi Mirna itu dinilai sebagai sosok yang cemas dan cenderung menghindari masalah.
"(Agus) sangat penakut. Kalau enggak yakin sama lingkungan, dia cenderung diam. Tipenya orang yang menghindari konflik," beber Natalia.
Natalia dan tim juga menguji kepribadian Rangga, barista Kafe Olivier, yang meracik kopi Mirna. Natalia mendapati Rangga sebagai sosok yang cuek. Semakin dalam kondisi di bawah tekanan, Rangga justru bercanda untuk berusaha mencairkan suasana.
"Kayak acuh tak acuh gitu sih ya," ungkap Natalia.
Kepada tim pemeriksa, ungkap Natalia, Rangga juga cenderung ceplas-ceplos. Rangga juga tidak sungkan menceritakan kenakalan masa remajanya. Termasuk, saat ada seseorang yang mencari-carinya seusai peristiwa meninggalnya Mirna terkait dugaan aliran duit Rp140 juta.
"Ekspresi emosinya sesuai. Setelah itu (dicari-cari) dia (Rangga) sempat enggak mau ketemuan dengan orang lain. Malah pernah disuruh ganti nama sama teman-temannya," beber Natalia.
Secara menyeluruh, Natalia dan tim menyimpulkan, Agus dan Rangga saat itu dalam kondisi mental yang ketakutan. Mereka khawatir dituduh sebagai pembunuh Mirna.
"Rangga juga bilang kenapa saya harus ganti sif ya waktu itu," kata Natalia. (MTVN/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved