Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SERANGKAIAN perilaku Jessica Kumala Wongso ketika Wayan Mirna semaput usai menyeruput es kopi Vietnam menarik perhatian. Hal itu jadi catatan khusus ahli psikolog klinis bernama Antonia Ratih Andjayani ketika melihat rekaman kamera pengintai Kafe Olivier.
Menurut Ratih, Jessica yang cenderung diam ketika Mirna semaput patut dipertanyakan. Sepanik apapun, menurut Ratih, seseorang mestinya bereaksi ketika melihat temannya dalam kondisi genting.
"Pas Mirna kipas-kipas mulut (usai menyeruput kopi). Yang kelihatan langsung panik itu Hani dan Jessica ini tenang sekali. Kalau disebut panik tidak bisa berkata-kata, tapi ekspresi itu tidak tampak," jelas Ratih di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (15/8).
Saat Jessica coba memesan air putih, juga tidak terlihat bergegas. Padahal lazimnya, Jessica mestinya nampak panik juga buru-buru mencari pelayan buat meminta air putih.
"Hal itu tidak umum ditampilkan seseorang ketika temannya dalam situasi genting," ujar Ratih.
Dalam konteks kasus itu, Jessica dan Mirna berteman. Jadi, pendek kata, mestinya Jessica panik saat Mirna kejang-kejang, tapi toh malah tidak.
Sehingga, Ratih mencoba menarik benang merah kalau apa yang dilakukan Jessica ketika Mirna semaput tidak lazim. Meskipun, Ratih tidak mau langsung menunjuk kalau hal itu disebabkan karena Jessica bersalah.
"Sepanik, atau sebingung bingungnya seseorang, akan ada gestur untuk membantu, kuatir, harus bergerak sigap, ada sedikit kepanikan. Bukan reaksi tidak menolong," beber Ratih. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved