Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Terminal Pulogebang Belum Efektif Beroperasi

Nicky Aulia Widadio
04/7/2016 21:41
Terminal Pulogebang Belum Efektif Beroperasi
(ANTARA/Wahyu Putro A)

DUA hari menjelang Lebaran, Terminal Terpadu Pulogebang masih sepi pemudik. Kemarin, tercatat hanya 723 penumpang yang berangkat dari terminal yang disebut sebagai terbesar se-Asia Tenggara itu. Jumlah ini, jauh lebih kecil dibanding jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Pulogadung yang mencapai 2.341 penumpang. Belum beroperasinya seluruh perusahan otobus (PO) jadi penyebabnya. Padahal, biaya operasional Terminal Pulogebang mencapai hampir Rp 400 juta per bulan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa melakukan penertiban terhadap PO yang enggan pindah ke Pulogebang lantaran izin trayek sementara dari Kementerian Perhubungan baru turun pada Rabu silam. Pihak PO baru diinformasikan mengenai izin trayek tersebut pada Kamis. Sementara selama ini, semua PO telah melakukan penjualan tiket kepada penumpang dengan keberangkatan dari Terminal Pulogadung. "Nggak mungkin kan penumpang di bus sudah penuh kita suruh turun kemudian pindahkan, takutnya timbul keributan. Tapi setelah lebaran nanti mau nggak mau semua harus pindah," ujarnya saat ditemui, Senin (4/7).

Operasional Terminal Pulogebang yang belum maksimal, diakui Andri menyebabkan biaya operasional menjadi mubazir. Dalam sebulan, operasional Terminal Pulogebang menghabiskan dana Rp ... juta. Dana tersebut antara lain untuk biaya listrik Rp 250 juta, air Rp 3 juta, dan gaji untuk 50 staf operasional Rp 168 juta.

"Kalau nggak digunakan secepatnya kan sayang biaya segitu," cetus Andri.

Sejauh ini, baru 32 PO yang telah beroperasi di Terminal Pulogebang. Itu pun hanya menjadikan Pulogebang sebagai terminal transit. Sementara di Terminal Pulogadung, saat ini masih beroperasi sebanyak 41 PO menuju Jawa Tengah dan 21 PO menuju Jawa Timur.

"Dari segi fasilitas sebenarnya saya lebih senang di Pulogebang sana, tapi kalau agen di pinggir jalan yang bikin terminal bayangan masih beroperasi, bisa-bisa penumpang kami diambil mereka semua," ujar salah satu karyawan PO Bejeu, Ari.

Menurut Ari, dalam sehari PO nya bisa memberangkatkan paling sedikit 120 penumpang dari Terminal Pulogadung menuju Semarang dan Jepara, Jawa Tengah. Sementara jumlah penumpang yang naik melalui Terminal Pulogebang dalam sehari hanya sekitar 3 orang. "Itu pun nggak setiap hari ada yang naik dari Pulogebang. Soalnya penumpang belum banyak tahu," tambahnya.

Sementara itu, seorang penumpang tujuan Ngawi di Terminal Pulogadung, Iwan Budisantoso, 20, mengatakan bahwa ia sebenarnya lebih ingin berangkat dari Terminal Pulogebang. Selain terminal tersebut lebih dekat dari rumahnya, secara fasilitas juga jauh lebih baik dibanding Pulogadung. "Sebelum puasa dua kali saya ke sana tapi katanya belum buka terus, karena kelamaan nunggu akhirnya saya memutuskan ke Pulogadung aja," kata Ari.

Di Pulogadung, Ari pun harus rela menanti bus keberangkatannya sambil merasa gerah lantaran terik matahari ibukota siang itu. "Kalau dibilang nggak layak udah kayak gini harusnya ada renovasi, pokoknya enakan di Pulogebang, jauh," tandasnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan Terminal Pulogebang sebenarnya memiliki fasilitas yang baik. Hanya saja, bangunan terminal yang seluas 14,5 ha ini tak diimbangi oleh fungsinya yang maksimal, berbanding terbalik dengan apa yang ia temui di Terminal Pulogadung dan Terminal Rawamangun.

"Kualitas terminal di sini (Rawamangun) dan Pulogadung buruk sekali ya, penumpangnya padat. Sementara di Pulogebang tadi sepi," kata Ahok.

Ke depannya Pemprov DKI akan memindahkan seluruh Terminal Pulogadung ke Pulogebang. Sebab, lahan dari Terminal Pulogebang akan dijadikan rusun pada 2017 mendatang. "Bus antar kota seharusnya jangan beropersi di dalam kota karena menyumbang kemacetan, makanya harus di Pulogebang," tukasnya. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya