Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Tidak ada alokasi anggaran pembersihan tugu Monumen Nasional (Monas) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun depan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Isa Sarnuri.
Meskipun demikian, bukan berarti pembersihan tugu tidak bisa dilakukan. Tak patah arang, Isa menegaskan pembersihan tugu Monas bisa tetap dilakukan dengan pendanaan melalui dana kewajiban pengembang atau menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
"Kalau untuk anggaran APBD 2023 memang belum ter-cover karena memerlukan biaya yang cukup besar, tetapi untuk pelaksanaannya nanti dimungkinkan menggunakan sumber dana seperti SP3L, KLB, dan CSR. Itu yang sedang kami usahakan," kata Isa, di Jakarta, Minggu (11/12).
Untuk membersihkan Tugu Monas memerlukan dana yang diperkirakan antara Rp10 miliar hingga Rp18 miliar. Pembersihan tugu Monas dilakukan terakhir pada sewindu yang lalu.
"Pembersihan tugu (Monas) terakhir pada 2014 dengan CSR dari katcher dengan metode penyemprotan bertekanan tinggi," terangnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved