DUA anggota Polsek Kebayoran Lama yang terlibat dalam konten prank laporan KDRT Baim Wong-Paula Verhoeven sudah diperiksa.
Berdasarkan keterangan dua polisi tersebut, mereka menyatakan tidak mengetahui perihal rencana konten prank KDRT Baim-Paula. Mereka pun menegaskan bahwa hanya menjalankan tugas dengan menerima laporan KDRT dari Paula Verhoeven, yang ternyata menjadi konten prank.
Setelah itu, Baim Wong kemudian datang dan menyatakan laporan tersebut adalah prank. Serta, bagian dari konten untuk kanal Youtube pasangan artis tersebut.
Baca juga: Kasus Prank KDRT, Penyidik Cecar Baim-Paula dengan 70 Pertanyaan
"Kalau menurut penyidik, polisi yang dua itu betul-betul tidak tahu. Karena (Paula) datang cerita dan polisinya dengerin," jelas Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat dihubungi, Jumat (21/10).
"Kita kan juga harus begitu orang cerita dan kita dengerin. Nggak lama, baru Baim-nya masuk. Artinya, polisinya sama sekali nggak tahu," imbuhnya.
Nurma menyebut kasus konten prank dengan terlapor Baim Wong dan Paula Verhoeven masih berlanjut. Pasangan selebritas itu dilaporkan atas dua laporan kepolisian. Rinciannya, dugaan pembuatan laporan palsu, serta pelanggaran Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Baca juga: Lesti Kejora Resmi Berdamai dengan Rizky Billar
Adapun pemeriksaan saksi dalam kasus pembuatan laporan palsu KDRT sudah rampung. Total, ada tujuh saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut.
"Untuk kasus ITE masih memanggil driver dan kameramen. Kemudian, untuk polisinya sudah diperiksa setelah saksi korban," pungkas Nurma.
Saat ini, penyidik masih mempelajari keterangan dari sejumlah saksi kasus pembuatan laporan palsu, sebelum menentukan langkah selanjutnya.(OL-11)
