Selasa 09 Agustus 2022, 15:53 WIB

Pemindahan Ibu Kota Negara akan Berdampak Langsung pada Lingkungan Jakarta

Mohamad Farhan Z | Megapolitan
Pemindahan Ibu Kota Negara akan Berdampak Langsung pada Lingkungan Jakarta

ANTARA FOTO
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza P

 

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pemindahan ibu kota ke Kalimantan berdampak langsung terhadap ekologi lingkungan, seperti isu tenggelamnya Jakarta di 2050.

Pemanfaatan dan penggunaan air tanah juga akan berkurang sejalan dengan pergeseran warga Jakarta pindah ke kalimantan yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di kantor pemerintahan pusat (ASN).

"Tentu cukup banyak (dampak), karena kan terjadi pergesaran jumlah warga yang ada di Jakarta ke ibu kota negara," ujar Ariza di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (9/8).

Ia menilai, perkantoran pusat yang ada di Jakarta membutuhkan pasokan air yang tidak sedikit. Oleh karena itu, ketika beberapa perkantoran berpindah, akan mengurangi jumlah penggunaan air tanah.

"Warga yang selama ini tinggal di DKI Jakarta, PNS yang berkantor di Jakarta, tentu punya pengaruh yang cukup baik," imbuhnya.

Tidak lain, alasan pemindahan ibu kota adalah pertumbuhan urbanisasi yang sangat tinggi, dengan konsentrasi penduduk terbesar di Jakarta dan Jabodetabekpunjur.

Baca juga: Wagub DKI Tegaskan Pemindahan Ibu Kota untuk Atasi Persoalan di Jakarta

Pada tahun 2013, Jakarta menempati peringkat ke-10 kota terpadat di dunia (UN, 2013). Lalu pada tahun 2017 masuk peringkat ke-9 kota terpadat di dunia.

Meningkatnya beban Jakarta berdampak pada penurunan daya dukung lingkungan dan besarnya kerugian ekonomi. Hal itu seperti rawan banjir, tanah turun dan muka air laut naik, kualitas air sungai tercemar berat.

Terkait penggunaan air tanah berlebih di Jakarta, Direktur PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan penggunaan air tanah di DKI Jakarta masih cukup tinggi.

Hal ini dapat memicu land sinking atau penurunan permukaan tanah. mengatakan dalam waktu dekat, Jakarta akan tenggelam.

“Prediksinya di tahun 2050, 90% dari wilayah Jakarta terutama di bagian utara itu akan bisa juga kemudian tenggelam,” paparnya dalam Webinar, Senin (8/8).

Ia menjelaskan, dengan penggunaan air tanah yang masih tinggi ini bisa mengancam kehidupan di Jakarta dan menimbulkan banyak efek ekologi ke depannya.

“Penggunaan air yang kemudian tidak segera diselesaikan dan terus mengambil air dari tanah, pastinya akan membuat semakin tenggelam," kata Arief.(OL-5)

Baca Juga

Ist

Ketua Umum SNNU Masuk Bursa Cagub DKI 2024 di Klaster Tokoh Muda

👤Media Indonesia 🕔Kamis 01 Juni 2023, 17:22 WIB
Untuk simulasi tokoh muda, dari simulasi tujuh nama sebagai kandidat cagub DKI Jakarta, Gibran Rakabuming Raka (32,0%) menduduki di urutan...
MI/Nadif

Polda Metro Kembali Menangkap Dua Penipu Tiket Konser Coldplay di Sulsel

👤Khoerun Nadif Rahmat 🕔Kamis 01 Juni 2023, 16:13 WIB
Dua pelaku tersebut ditangkap di daerah Sidenreng Rappang atau Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kamis (1/6) sekira pukul 03.00...
PT KAI Daop 1

32 Ribu Penumpang Kereta Api Berangkat Dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir

👤Thalatie K Yani 🕔Kamis 01 Juni 2023, 12:40 WIB
Sebanyak 18 ribu penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan 14 ribu penumpang dari Stasiun...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya