Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pemantauan hingga sosialisasi terkait potensi pergerakan tanah ke lokasi.
Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta menginformasikan adanya potensi pergerakan tanah di beberapa wilayah di Jakarta berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Baca juga: Daun Gelinggang Andalan Baru Ekspor Kalsel
"BPBD DKI Jakarta akan turunkan Tim Reaksi Cepat BPBD mereka PJLP. Mereka akan mengecek, memantau lokasi-lokasi khususnya di Jaksel dan Jaktim yang rawan longsor," kata Kepala Satuan Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (5/4).
Pemeriksaan akan dilakukan khususnya di bangunan di tepi sungai, waduk atau danau. Selain itu, TRC juga akan bersama-sama dengan aparat RT dan RW melakukan sosialisasi kepada warga.
"Mereka akan memperingatkan warganya untuk sementara tidak menggunakan bangunan-bangunan di lokasi rawan longsor apalagi saat hujan ekstrim," ujarnya.
Isnawa melanjutkan, masyarakat harus waspada pada tanda-tanda pergerakan tanah maupun longsor dan segera melaporkan apabila menemukan tanda tersebut ke aparat RT, RW, maupun kelurahan untuk segera ditindaklanjuti.
"Longsor bisa terjadi dalam waktu cepat maupun lambat. Untuk yang lambat akan terjadi perlahan. Tandanya adalah ada retakan pada tanah atau dinding rumah/bangunan. Retakan harus segera ditutup agar menutup celah dari masuknya air. Air dapat memperparah kondisi bangunan atau tanah bila masuk ke sela-sela retakan," jelasnya.
Untuk wilayah-wilayah yang terdeteksi rawan pergerakan tanah yakni Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan. Kemudian pergerakan tanah juga rawan terjadi di Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Kramat Jati, dan Pasar Rebo. (OL-6)
BPBD Garut bersama jajaran instansi lainnya sudah melakukan upaya penanggulangan daerah terdampak gempa bumi pada Sabtu (27/4) tengah malam itu.
Potensi kejadian bencana di Jawa Barat mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin kencang
BPBD juga menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi risiko bencana hidrometeorologi yang diikuti oleh berbagai instansi terkait
Apel siaga bencana ini diikuti oleh perwakilan pemangku kepentingan penanggulangan bencana di Jabar
BPBD Garut mendirikan tenda darurat sebagai upaya membantu pihak terkait di Sumedang
BPBD mengaku kesulitan melakukan evakuasi karena sulitnya akses alat berat ke lokasi longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved