Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Warga Dadap Diduga Dihasut

11/5/2016 08:00
Warga Dadap Diduga Dihasut
(ANTARA)

PENERTIBAN bangunan di Kampung Baru, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, dilakukan terkait dengan program pembersihan lokasi prostitusi di seluruh Tanah Air, sebab di perkampungan nelayan tersebut juga terdapat lokasi prostitusi.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan penertiban tidak bisa ditunda karena pihaknya akan menata lokasi tersebut. Meski demikian, pihaknya telah melakukan musyawarah dengan warga dan akan menyediakan rumah susun (rusun) untuk mereka yang terkena penertiban tersebut, bahkan warga telah bersedia pindah.

Meski demikian, belakangan warga menolak rencana penertiban. Menurutnya, itu terjadi karena adanya pihak lain yang menjadi provokator dan menghasut warga agar meminta ganti rugi.

“(Penertiban) ini merupakan perencanaan matang dan kawasan itu supaya ditata agar lebih baik,” kata Bupati.

Sementara itu, warga Kampung Baru meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan membatalkan rencana penertiban yang akan dilakukan pada 23 Mei mendatang. Mereka menilai penertiban itu dilakukan hanya untuk kepentingan pengusaha terkait dengan reklamasi pantai utara. “Saya minta Pak Jokowi agar mau membantu kami,” kata salah seorang warga Kampung Baru, Selasa (10/5).

Warga lainnya, Krisnawati, menambahkan, jika Bupati bersedia berdialog dengan warga yang berunjuk rasa di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang beberapa waktu lalu, bentrok antara warga dan petugas terkait penyerahan surat peringatan (SP2) penertiban tidak akan terjadi.

Ia juga mengungkapkan awalnya penertiban hanya dilakukan pada sejumlah kafe yang dijadikan tempat prostitusi. Namun, Pemkab Tangerang ternyata juga menertibkan permukiman yang telah ditempati warga sejak 1970.

“Coba cek, kafe-kafe yang dijadikan tempat prostitusi itu sekarang sudah tidak ada. Karena begitu mereka mendengar akan digusur, langsung pindah sendiri,” kata Krisnawati.

Terkait dengan relokasi warga ke rusun, ia membantah dan menyatakan Pemkab Tangerang hanya akan menempatkan warga di rumah petak.

Berdasarkan informasi, untuk menampung 387 keluarga dari Kampung Baru, pemkab telah menyiapkan 400 rumah petak kontrakan, sedangkan rusun yang semula dijanjikan belum jelas. (SM/Ant/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya