Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEKRETARIS Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi, menjelaskan, soal banjir yang sempat terjadi selama sepekan di Jl RE Martadinata disebabkan rob diawali melimpasnya air di Jl Gunung Sahari. Air kala itu mengalir ke arah Jl RE Martadinata dan menggenangi beberapa jalan.
Limpasan tersebut terjadi karena pintu air Pelabuhan Marina ditutup untuk membendung air laut yang sedang pasang, katanya.
"Pintu air kita tutup sehingga airnya mengalir di Gunung Sahari itu loncat ke kiri ke kanan," kata Dudi, di Jakarta, Jumat (12/11).
Dia membantah bahwa banjir terjadi selama sepekan. Pasalnya, pasang surut tidak terjadi selama seminggu penuh.
Baca juga: Penyidik Polres Jakarta Pusat Langgar Kode Etik Dilaporkan ke Propam
Saat air laut kembali surut, lanjutnya, air di Jl RE Martadinata bisa dipompa kembali menuju laut.
Namun, air kembali melimpas ketika air laut pasang sehingga banjir kembali terlihat.
"Enggak sampai seminggu, jadi pas pasang naik tergenang, pas pasang surut hilang. Pasang naik lagi tergenang lagi, memang lagi pasang tinggi itu, ujar Dudi.
Untuk menangani banjir rob di Jl RE Martadinata, Dinas SDA DKI akan melakukan penyempurnaan pompa yang bertugas untuk mengeringkan banjir.
Beban dua pompa yang sudah terpasang, kata Dudi, akan berkurang apabila laut pasang kembali terjadi.
"Ada beberapa modifikasi yang kita coba buat supaya mengurangi tekanan genangan di situ (Jl RE Martadinata-Red) akibat rob," ujarnya.
Sebagai informasi, banjir di Jl RE Martadinata dilaporkan mulai terjadi Kamis (4/11).
Informasi terakhir banjir masih terjadi setelah lima hari tergenang sejak Senin (8/11).(OL-4)
Peningkatan genangan ini merupakan dampak gabungan dari curah hujan tinggi, pasang maksimum air laut, dan luapan sejumlah sungai utama.
Gelombang tinggi hingga 4 meter kembali terjadi di perairan selatan Jawa Tengah Selasa (8/7), air laut pasang (rob) di perairan utara juga kembali meningkat.
Jakarta menjadi wilayah yang perlu menjadi sasaran pengurangan intensitas curah hujan yang tinggi.
Selain rob, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menaikkan status sejumlah pos pantau dan pintu air menjadi siaga hingga siaga 1 atau bahaya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat lima desa terendam banjir dan 638 orang terdampak.
Sebanyak 35 rukun tetangga (RT) di DKI Jakarta masih dilanda banjir hingga Selasa (8/7) pukul 05.00 WIB. Banjir Jakarta terjadi karena hujan yang intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved