Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JAKARTA menduduki peringkat ke-47 sebagai kota terbaik dalam penanganan covid-19. Hal ini pun disambut positif oleh Pemprov DKI.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan beberapa langkah dilakukannya dalam menangani pandemi covid-19. Salah satunya yakni berpegang pada tiga prinsip transparansi, kolaborasi, dan berbasis sains.
Baca juga: Anak Nia Daniaty Ajukan Penangguhan Penahanan, Ibunya Jadi Jaminan
"Kami ingin menjaga kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang kepada kami, kami ingin memastikan bahwa semua orang memahami tantangan besarnya," kata Anies dalam webinar Jakarta Investment Forum (JIF) 2021, Kamis (11/11).
"Oleh karena itu, transparansi adalah kuncinya. Maka dari itu, kami tidak pernah menyembunyikan jumlah orang yang terinfeksi covid-19 meskipun kami dikritik oleh beberapa pihak karena jumlah kasus covid-19 kami yang tinggi," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya menerapkan kapasitas tes covid-19 yang tinggi. Kapasitas tes covid-19 di Jakarta bahkan mencapai 12 kali dari standard yang ditetapkan WHO. Dalam sepekan, WHO menetapkan suatu kota harus mengetes PCR kepada minimal seribu orang per 1 juta penduduk.
Sementara untuk Jakarta, angka penduduk yang dites jika sesuai standard WHO adalah 11 ribu per pekan. Namun, jumlahnya dapat mencapai 90 ribu hingga 120 ribu orang per pekan.
"Kami memiliki 194 rumah sakit dan 140 di antaranya menjadi rumah sakit khusus untuk merawat pasien covid-19. Selama gelombang kedua covid-19 di Jakarta, jumlah orang yang terinfeksi covid-19 sangat banyak dan melonjak begitu cepat. Tapi, itu juga turun begitu cepat. Artinya, pengujian dan penelusurannya tinggi, juga perawatannya bagus," jelasnya.
"Dengan penanganan pandemi yang telah kita jalankan, kami ingin mengirimkan sinyal bahwa Pemerintah di Jakarta berpikiran terbuka, transparan, kolaboratif, dan kami meminta kolaborasi dan bantuan semua orang selama krisis. Jadi, kami mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta. Jika memiliki masalah, kami akan membantu mereka dengan segala cara yang kami bisa. Jika para investor melihat cara kami menangani pandemi, kami dapat berkolaborasi dengan sektor swasta di Jakarta, untuk membantu masalah yang bukan tanggung jawab mereka (sering)," tuturnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved