Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
RATUSAN penumpang di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/4), telantar karena sopir angkutan kota (angkot) mogok beroperasi.
Para sopir yang melayani 13 trayek di Kota Bogor itu mogok sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang memberlakukan sistem satu arah di seputar Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor.
"Gara-gara sistem satu arah, pendapatan kami menurun drastis karena trayek antarangkot berbenturan. Dalam sehari, penghasilan kami hanya Rp20 ribu. Bisa beli apa pakai uang segitu? Kami menuntut pemberlakuan sistem itu dibatalkan," ujar koordinator aksi, Empay Supardi, saat memimpin aksi mogok di depan Balai Kota Bogor.
Saat menyikapi tuntutan itu, Wali Kota Bima Arya berjanji akan mengevaluasi pemberlakuan sistem itu.
"Sistem ini belum final. Ini merupakan langkah awal dari pembenahan secara keseluruhan. Sebelum sistem ini diberlakukan, banyak juga keluhan pendapatan sopir makin turun. Artinya, sistemnya yang harus kita benahi," ujar Bima dalam pesan singkat kepada wartawan.
Ia sendiri tak dapat menemui para sopir yang berdemonstrasi di depan kantornya itu.
Namun, ia berjanji hari ini akan menemui para sopir untuk mencari solusi bersama, termasuk membahas penataan ulang rute-rute angkot di Kota Hujan tersebut. (DD/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved