Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RASIO minta baca warga Jakarta terus merosot. Tercatat di sepanjang tahun 2020 rasio pengunjung perpustakaan hanya 7,34% dari total sekitar 10 juta warga Jakarta.
Padahal, menurut Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjutak menjadi kesempatan bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) menggugah minat baca warga di kala ruang gerak terbatasi masa pandemi Covid-19.
Baca juga: 17 Ribu Tiket Kereta Ludes Hingga H-1 Larangan Mudik
“Dinas Perpustakaan harus melakukan upaya, salah satunya yaitu jemput bola ke sekolah-sekolah. Di sana banyak anak-anak yang senang membaca tapi tidak punya akses,” ujarnya Senin (26/4).
Tak hanya itu, Johnny juga meminta agar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan mendatangkan ahli ataupun influencer pendidikan yang dapat memberikan edukasi serta menarik minat baca di kalangan pelajar.
“Saya yakin bisa saja dari situ nanti akan lahir orang-orang hebat dari sana, karena saya percaya orang kecil kalau diselimuti atau dilingkupi oleh orang-orang yang berprestasi bisa jadi hebat,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh anggota Komisi E DPRD DKI lainnya, Solikhah. Ia berharap Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI melakukan pendampingan serta membuat program menarik untuk anak-anak terutama disudut perpustakaan yang berada di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Sebab selama ini Solikhah mengaku ketika menjalankan reses, banyak mendapat aduan dari masyarakat kalau sudut perpustakaan di RPTRA kini tidak difungsikan optimal. Bahkan sangat sering ditutup karena tidak ada yang menjaga.
“Ini sangat disayangkan, coba misalnya buat ruang bercerita, pasti banyak yang minat. Sehingga ketika ada yang masih antusias membaca bisa diarahkan, karena selama ini sudut perpustakaan di RPTRA tidak ada penjaganya jadi ditutup,” tandasnya. (OL-6)
Salah satu agenda yakni The Diversitea Bookdate yang juga suka diselipkan dengan kegiatan menarik lainnya, misalnya journaling dan tukar kado.
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
"Ada kalanya membaca membantu saya bebas. Saya ingin hal itu terjadi pada semua anak, bukan hanya mereka yang mampu membeli buku."
Tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Indonesia meningkat menjadi 63,9 poin pada 2022.
Tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Indonesia meningkat pada 2022.
Demi terus meningkatkan kegemaran membaca, Perpusnas melakukan sejumlah upaya, di antaranya melakukan inovasi layanan berbasis TIK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved