JUMLAH warga Jakarta yang mengungsi ke tempat lebih aman akibat banjir lebih dari 20 ribu orang. Sejumlah dapur umum dan posko kesehatan didirikan untuk menyediakan kebutuhan makanan dan pelayanan kesehatan bagi para korban banjir.
Di Jakarta Utara, jumlah pengungsi sejak Senin (9/2) mencapai 11.700 jiwa. Sebagian besar mengungsi di 59 pengungsian seperti di tempat-tempat ibadah dan gedung sekolah yang tidak tergenang banjir.
Asisten Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Kota Jakarta Utara Ahmad Ya'la mengatakan jumlah pengungsi pada banjir kali ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan banjir pada Januari lalu karena genangan air kali ini lebih tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menyiapkan dapur umum di setiap kantor kecamatan dan beberapa kelurahan yang paling terkena dampak genangan banjir. "Kami juga siapkan dapur kecil yang melayani sejumlah pengungsi di lokasi strategis, antara lain di Stadion Tugu," lanjut Ahmad.
Sementara itu, di Jakarta Barat, jumlah pengungsi tercatat 10.986 orang yang tersebar di 32 kelurahan. Pemkot setempat kini fokus mendirikan pos penampungan untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pengungsi sekaligus memastikan kebutuhan logistik makanan siap saji tidak akan terlambat didistribusikan.
Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi memerintahkan suku dinas sosial dan suku dinas kesehatan memperhatikan kebutuhan pengungsi di pos penampung-an, di antaranya dengan membangun dapur umum dan menyiapkan posko kesehatan berikut dengan tenaga medis.
Menurutnya, wilayah terdampak banjir di Jakarta Barat pada tahun ini merata. Dari 56 kelurahan yang ada, di 32 kelurahan terdapat lokasi yang terkena banjir. Berdasarkan pendataan petugas di lapangan, saat ini terdapat 28 kelurahan yang mendirikan posko pengungsian.
Di Jakarta Timur juga terdapat korban banjir yang mengungsi. Mereka antara lain warga Kelurahan Cipinang Melayu sebanyak 500 orang dan 529 warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu.
Korban banjir di Kelurahan Cipinang Melayu antara lain mengungsi di Masjid Universitas Borobudur sejak Senin malam, sedangkan 529 warga Kampung Pulo mengungsi di empat posko.
Korban banjir di Kelurahan Cipinang Melayu butuh bantuan makanan, selimut, dan obat-obatan. Meskipun di pengungsian sudah berdiri posko kesehatan dan dapur umum, warga mengeluh karena bantuan dinilai belum cukup.
Di sisi lain, sebanyak 1.981 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Basarnas diterjunkan untuk mengevakuasi korban banjir yang berada di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Selain melanda Jakarta, banjir menggenangi sejumlah wilayah di Kota Tangerang, Banten. Bahkan, kemarin, banjir meluas dari satu titik menjadi 12 titik.