Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Hujan Lebih Deras dan Rob Mengancam

Selamat Saragih
11/2/2015 00:00
Hujan Lebih Deras dan Rob Mengancam
(MI/ARYA MANGGALA)
BANJIR lebih parah masih bakal melanda Jakarta hingga awal Maret mendatang karena hujan dengan intensitas tinggi akan mengguyur Ibu Kota. Banjir dua hari terakhir terjadi akibat intensitas hujan ringan hingga sedang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Denny Wahyu mengatakan kondisi hujan di Jakarta selama Februari dibagi jadi tiga dasarian (dasa harian). Dasarian pertama terjadi 1 hingga 10 Februari, dasarian kedua 11 sampai 20 Februari, dan dasarian ketiga 21 Februari hingga awal Maret.

"Pada dasarian pertama, hampir 60% wilayah DKI Jakarta dilanda hujan ringan cenderung sedang," kata Denny di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Pada dasarian kedua, ujarnya, intensitas hujan akan cenderung sedang dan terkonsentrasi di wilayah Jakarta Pusat, jakarta Utara, dan sebagian Jakarta Barat. Demikian juga hujan di wilayah Puncak, Jawa Barat, pada dasarian kedua cenderung sedang.

"Namun, pada rentang waktu itu, berdasarkan informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), akan terjadi air laut pasang tertinggi, yakni pada 12-13 Februari," ujarnya. Artinya, lanjut Denny, kawasan utara Jakarta bakal diguyur hujan mengalami banjir rob.

Untuk menghadapi banjir rob, tuturnya, BPBD DKI telah meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait dengan penanganan banjir dan evakuasi warga, khususnya Dinas Tata Air DKI, agar melakukan persiapan dan antisipasi.

Lalu, pada dasarian ketiga, hampir 80% wilayah DKI Jakarta akan dilanda hujan cenderung deras. Ditambah lagi, wilayah Bogor Utara dan Barat juga mengalami hujan cenderung deras.

"Ini jadi perhatian kita bersama. Kita harus melakukan antisipasi penanganan banjir pada dasarian ketiga Februari ini," kata dia.

Denny mengaku seluruh informasi itu telah disampaikan kepada seluruh SKPD Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar mereka segera menyiagakan personel, logistik, dan peralatan penanganan banjir sehingga banjir bisa diantisipasi sedini mungkin.

Listrik pompa

Banjir yang melanda Jakarta sejak Senin (9/2) hingga merendam Jalan Medan Merdeka Barat dan Medan Merdeka Utara, menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, terjadi antara lain akibat tidak berfungsinya 10 dari 12 pompa di Waduk Pluit. PLN mematikan sambungan listrik ke pompa-pompa tersebut.

Karena itu, Ahok minta listrik di seluruh pompa air yang ada di wilayah Jakarta Utara tidak dimatikan. Permintaan itu disampaikannya langsung kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, kemarin.

"Saya sudah sampaikan kepada Pak Presiden, minta bantu supaya tidak ada pemutusan listrik pada pompa-pompa di sepanjang utara Jakarta," ujar Ahok di Istana Presiden, kemarin.

Meski demikian, untuk mengantisipasi padamnya aliran listrik pada pompa-pompa itu, Pemprov DKI akan menganggarkan pembelian genset.

Di Waduk Pluit hanya tersedia dua genset dan setiap unit hanya mampu mengoperasikan dua pompa.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono, di tempat terpisah, mengatakan, jika pompa waduk bekerja maksimal, bisa menyedot 500 meter kubik per detik sehingga wilayah Jakarta Pusat, Utara, dan Barat bebas dari genangan.

Kondisi sejumlah pompa, kemarin, juga dicek Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat. Ia, antara lain, mengecek pompa di Waduk Pluit dan Pasar Ikan, Jakarta Utara.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya