Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Warga Yakin Ada Pihak yang Biayai Aksi Demo Sopir Taksi

Arga Sumantri
24/3/2016 11:51
Warga Yakin Ada Pihak yang Biayai Aksi Demo Sopir Taksi
(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

SEJUMLAH warga menilai gerakan massal demonstrasi sopir taksi pada Selasa (22/3) tidak sepenuhnya murni keinginan para sopir. Warga menduga kuat ada yang memerintah dan membiayai.

Yusuf Yanuar, salah seorang warga mengaku melihat ada yang mengkoordinasi kebutuhan makan demonstran saat berunjuk rasa.

Mahasiswa yang ikut berburu gambar saat unjuk rasa sopir taksi di sekitar Gedung DPR melihat langsung sejumlah orang membagi-bagikan nasi bungkus dalam jumlah besar.

"Saya lihat di bawah jembatan Semanggi ada yang bagi-bagi nasi bungkus," kata Yusuf, Kamis (24/3).

Yusuf mengaku melihat dua orang menggunakan sepeda motor membagikan nasi. Mereka membawa banyak nasi bungkus dalam kantong plastik.

"Dua orang pakai seragam blue bird," tambah dia.

Yusuf juga melihat sejumlah demonstran seolah hanya absen di lokasi aksi. Banyak para sopir yang justru tidur dalam mobil saat teman-temannya tengah berorasi di depan Gedung DPR.

"Kalau niat benar-benar demo sih turun jugalah, bukan tidur di mobil," ungkap Yusuf.

Shifa Maharani, warga lainnya juga yakin demo sopir taksi sudah dapat restu dari sang pemilik. Sebab, dia memantau dari pemberitaan media, gerakan unjuk rasa hampir merata di banyak wilayah di Ibu Kota.

"Enggak mungkin sopir turun besar-besaran seperti itu kalau tidak ada yang menjamin. Mereka juga rela tidak narik seharian kan," ungkap Shifa.

Sementara, buat Wulan, kebijakan taksi gratis dari salah satu perusahaan taksi sehari setelah aksi demo, jadi satu acuan perusahaan taksi terlibat dalam unjuk rasa besar-besaran para sopir.

Warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu menilai kebijakan tersebut buat kembali mengambil hati warga setelah aksi demo berlangsung anarkistis.

"Taksi gratis tuh kayak buat minta maaf gitu kan. Berarti mereka (perusahaan taksi) juga merasa salah," kata Wulan.

Yusuf, Shifa, dan Wulan mengaku kecewa dengan ricuhnya demo. Mereka melihat tindakan oknum yang melakukan sweeping saat unjuk rasa, berlebihan. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik